REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak usaha PT Pertamina (Persero), Pertamina Hulu Energi (PHE) menyiapkan dana untuk investasi blok-blok terminasi sebesar 150 juta dolar Amerika. Meski belum ada penunjukan langsung dari pihak Persero, PHE sudah menyiapkan diri dan menyatakan siap mengelola blok terminasi.
Direktur Finance dan Business Support PHE Huddi Dewanto menjelaskan pihak PHE sudah menyiapkan capital expenditur untuk rencana pengelolaan blok terminasi. Dari Capex yang dialokasi untuk investasi keseluruhan PHE, 150 juta dialokasikan khusus apabila nanti PHE ditunjuk oleh Perseroan untuk mengelola blok Terminasi. "Total Capex di tahun ini kan sekitar 550 juta dolar. Nah 150 kita anggarkan untuk blok terminasi ini," ujar Huddi di Kantor PHE, Jumat (24/3).
Meski belum ditunjuk secara resmi oleh Perseroan apakah PHE akan mengelola Blok Terminasi, namun PHE sendiri sudah mempunyai rencana kerja. Yaitu dengan mempertahankan produksi blok-blok terminasi agar produksi gas dan minyaknya tidak mengalami penurunan.
Direktur Pengembangan PHE, Afif Saifudin menjelaskan salah satu cara agar blok terminasi tidak mengalami penurunan produksi adalah dengan melakukan perbaikan dan pengembangan utilisasinya. Ia mengatakan dengan cara memperbaiki sumur, maka aktivitas pengeboran selanjutnya akan lebih baik dan bisa mencapai kapasitas maksimal.
"Sebetulnya kan itu lapangan uzur. Kita menjaga, produksi agar tidak jatuh turun. Aktivitas yang kita lakukan biar tidak turun adalah, well service. Jadi produksinya tidak akan jatuh. Ini kan ada sumur-sumur yang akan mati, kalau dibiarin, ini produksi akan turun," ujar Afif di lokasi yang sama.
Afif menjelaskan apabila pihak Perseroan sudah bisa menentukan apakah PHE atau Pertamina EP yang akan menjadi operator di blok terminasi maka baru pihak PHE membuat rencana kerja dan langkah langkah apa saja yang akan dilakukan PHE untuk bisa memperbaiki sumur. "Kemudian akan ditetapkan siapa yang akan ditetapkan, baru kita mulai kita menyusun apa langkah dan jalan apa saja yang akan kita lakukan. Termasuk melakukan development," ujar Afif.