REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengaku akan terus melakukan operasi pasar untuk menurunkan harga beras ke level normal. Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo telah meminta jajaran kabinet untuk mengendalikan harga bahan pangan tersebut sebelum Ramadhan. Enggar mengklaim, saat ini harga beras sudah mulai turun.
"Harga beras sudah mulai turun. Segera nanti kita gelontorkan (beras ke pasar)," ujar Enggar usai menghadiri rapat koordinasi di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta pada Rabu (21/3).
Ia mengatakan, stok beras Perum Bulog masih mencukupi untuk melakukan operasi pasar. Sebelumnya, Bulog menyatakan siap menggelontorkan beras sebanyak 400 ribu ton dalam dua bulan ke depan untuk menormalisasi harga. Pasokan beras Bulog akan diperkuat dengan impor beras sebanyak 500 ribu ton dan serapan beras dari petani yang mulai memasuki panen raya pada April mendatang.
"(Stok beras) cukup. Kan tetap ada (beras), kita jangan berhitung statis. Ada in and out," ujar Enggar.
Selain soal beras, Enggar mengaku saat ini juga tengah berupaya mengendalikan dan menurunkan harga daging. "Jadi tadi diminta untuk kita bisa kendalikan dan menurunkan harga daging," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengaku akan memperkuat pasokan daging sapi ke pasar. Hal itu, ujarnya, agar harga daging tidak melonjak terutama menjelang Ramadhan.
"Harga daging jangan sampai naik. Kita akan kuatkan pasokan ke pasar," ujar Djarot.