Selasa 20 Mar 2018 23:29 WIB

Sapi Lokal Belum Bisa Penuhi Kebutuhan Saat Ramadhan

Pemerintah pun memutuskan untuk mengimpor sapi agar permintaan terpenuhi

Rep: Andrian Saputra/ Red: Israr Itah
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita menunjukkan alat suntik inseminasi buatan saat gelar sapi indukan oleh Kelompok Tani Ternak Subur di Kedungdowo, Andong, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (20/3).
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita menunjukkan alat suntik inseminasi buatan saat gelar sapi indukan oleh Kelompok Tani Ternak Subur di Kedungdowo, Andong, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (20/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI --- Stok sapi lokal belum dapat memenuhi kebutuhan untuk Ramadhan. Pemerintah pun memutuskan untuk mengimpor sapi agar permintaan saat Ramadhan dan Lebaran terpenuhi.

Direktur Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, I Ketut Diarmita mengatakan, kebutuhan sapi selama periode Mei-Juni diperkirakan mencapai 119 ribu ton. Namun keberadaan sapi lokal yang terdata untuk memenuhi kebutuhan selama periode tersebut hanya 76 ribu ton.

"Kalau tak impor, kita baru bisa memenuhi 76 ribu ton saja. Saya berharap umar Muslim berpuasa dan Lebaran tenang," kata I Ketut Diarmita saat kunjungan kerja ke Desa Kedungdowo, Kecamatan Andong, Boyolali pada Selasa (20/3).

Ia menjelaskan, dari 76 ribu ton sapi lokal yang siap memenuhi kebutuhan selama periode tersebut berasal dari Bali, NTT, NTB, Lampung. Sementara itu, kata dia, untuk Jawa Tengah dan Jawa Timur akan dilakukan pendataan terkait kebutuhan konsumsi regional sehingga jika terjadi surplus bisa dipasok ke daerah lainnya. 

Dia menjelaskan kemungkinan besar untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadhan, pemerintah akan melakukan impor sapi dari Australia. 

Di lain sisi, I Ketut Diarmita meminta masyarakat agar turut mengendalikan populasi sapi dengan tidak memotong sapi betina produktif untuk memenuhi kebutuhan pasar saat periode tersebut. 

"Persediaan kita sudah melebihi kebutuhan termasuk campur impor ya. Asal tak ada yang menyembunyikan sapi saja, saya sudah data," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement