REPUBLIKA.CO.ID, SUMBAWA -- Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi provinsi ketiga yang mengekspor jagung tahun ini. Sebelumnya ekspor telah dilakukan Gorontalo dan Sulawesi Selatan.
"Hari ini NTB adalah Sumbawa yang melakukan ekspor," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Agung Hendriadi saat melepas ekspor 11.500 ton jagung dari Sumbawa ke Filipina, Selasa (20/3).
Kabupaten tersebut akan mengekspor total 30 ribu ton ke Filipina tahun ini. Angka Rp 11.500 ton merupakan pengiriman pertama yang dilakukan PT Seger Agro Nusantara. Sementara target ekspor jagung Sumbawa tahun ini mencapai 100 ribu ton.
NTB sendiri menargetkan ekspor 300 ribu ton pada tahun ini. Harga jagung di NTB pun diakui Agung cukup baik di angka Rp 3.300 per kilogram (kg) hingga Rp 3.600 per kg.
"Mudah-mudahan margin yang didapat petani bisa dua kali lipat," ujar dia.
Ekspor ini diakui Agung merupakan hal baik karena Indonesia bisa membalikkan keadaan dari sebelumnya sebagai importir. Impor jagung terutama untuk pakan terus berkurang.
Pada 2015, Indonesia mengimpor 3,26 juta ton jagung. Angka tersebut turun sekitar 62 persen pada 2016 menjadi 1,13 juta ton dan nol impor pada 2017.
"Kita pastikan ekspor lebih banyak lagi (tahun ini)," ujar dia.
Pada 2018 diperkirakan produksi jagung nasional sebesar 30 juta ton, naik 7,34 persen. Selama lima tahun yakni 2014 hingga 2018 diperkirakan produksi nasional jagung tumbuh rata-rata 12,32 persen per tahun.