Ahad 18 Mar 2018 19:33 WIB

Semen Tertua di Indonesia Rayakan HUT Ke-108

Tak banyak perusahaan di negeri ini atau di dunia yang bisa bertahan hingga satu abad

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Dwi Murdaningsih
Distribusi semen padang.
Foto: semen padang
Distribusi semen padang.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Produsen semen tertua di Indonesia, PT Semen Padang, menambah satu tahun lagi deret perjalannannya sejak berdiri pada 1910 silam.

Ahad (18/3) ini, Semen Padang tepat berusia 108 tahun. Angka tersebut tentu menunjukkan rentang umur yang tak lagi muda.

Di peringatan ulang tahunnya kali ini, Semen Padang memilih merayakannya secara sederhana. Rangkaian peringatan akan dimulai pada Senin (19/3) besok dengan upacara hari ulang tahun (HUT) pendirian pabrik dan dilanjutkan acara senam bersama pada Rabu (21/3).

"Acara HUT kali ini kita gelar sederhana, namun tidak mengurangi makna sejarah pendirian pabrik yang telah banyak berkontribusi pada modernisasi dan industrialisasi di negeri ini," kata Kepala Biro Humas PT Semen Padang, Nur Anita Rahmawati, Ahad (18/3).

Anita menambahkan, Upacara HUT Pendiriaan pabrik PT Semen Padang ke-108 akan dimeriahkan dengan pembuatan konfigurasi 108 tahun yang akan dilakukan oleh 100 peserta upacara. Sementara pada kegiatan senam pagi, akan meghhadirkan pakar kesehatan, dan juga promosi UKM dengan pendirian stand di Plaza Kantor Pusat Semen Padang.

Nur Anita menjelaskan, sejarah panjang telah dilewati PT Semen Padang. Pasang surut kinerja dan peristiwa juga telah dilalui. Meski begitu, perusahaan masih mampu bertahan di tengah sengitnya persaingan industri semen di Indonesia.

Perusahaan yang pendiriannya dibidani perwira Belanda berkebangsaan Jerman, Carl Christophus Lau, telah melalui pasang surut. Kini, di usia ke-108 tahun, berbagai tantangan juga dihadapi perusahaan, dengan adanya kompetisi yang ketat dalam industri semen nasional.

"Sungguh pencapaian luar biasa, PT Semen Padang masih mampu survive hingga di usianya 108 tahun. Tak banyak perusahaan di negeri ini atau di dunia yang bisa bertahan hingga satu abad lebih. Ini pantas disyukuri," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement