Kamis 15 Mar 2018 16:50 WIB

Perbankan Waspadai Nilai Tukar Rupiah

Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bisa mendorong kredit bermasalah.

Petugas menghitung uang rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Rabu (14/3).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Petugas menghitung uang rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Rabu (14/3).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Perhimpunan Bank Swasta Nasional (Perbanas) Bali menyatakan, perbankan perlu mewaspadai melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS khususnya bagi bank yang menyalurkan kredit dalam bentuk valuta asing.

 

"Ini akan berpengaruh kepada bank devisa yang menyalurkan kredit dalam dolar AS karena sumber pembayarannya dalam bentuk rupiah," kata Ketua Perbanas Bali Bambang Sugiharto di Denpasar, Kamis (15/3).

 

Menurut dia, situasi itu akan menambah beban bagi debitur karena pelemahan rupiah memengaruhi harga komoditas yang bahan bakunya impor.Hal senada juga diungkapkan Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali Ida Bagus Kade Perdana yang mengatakan kemampuan membayar para debitur terutama pada para pelaku usaha dan industri menjadi terkoreksi mengingat selama ini bahan bakunya didapat dari luar negeri.

 

"Itu perlu diwaspadai karena rentan meningkatkan kredit bermasalah," ucap Perdana yang membidangi finansial dan moneter di Kadin Bali itu.

 

Baca juga, Rupiah Kembali Melemah Terhadap Dolar AS. 

 

Mantan Direktur Utama Bank Sinar Harapan Bali itu mengharapkan agar Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan membuat terobosan kebijakan agar kondisi tidak menguntungkan itu bisa d iminimalisasi."Kami berharap nilai tukar rupiah stabil, stabilitas sistem keuangan dan inflasi tetap terjaga rendah serta pertumbuhan ekonomi bisa lebih baik dari tahun sebelumnya," ujar Perdana.

 

Meski nilai tukar rupiah melemah sedangkan dolar AS menguat, Perdana melanjutkan, sektor pariwisata dan ekspor malah mendapatkan 'angin segar'. Dengan begitu, menjadikan wisatawan mancanegara bisa lebih banyak menikmati atraksi dan pilihan wisata lainnya di Indonesia.

Dalam beberapa waktu terakhir nilai mata uang rupiah berfluktuasi, meski cenderung melemah.  BI menyebut rupiah kini sudah terkoreksi menguat.

Dolar masih berada di kisaran Rp13.700 per dolar AS. Melemahnya nilai tukar rupiah disebut terjadi karena bank sentral Amerika Serikat, the Fed berencana menaikkan suku bunga pada Maret ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement