Selasa 13 Mar 2018 09:31 WIB

PGN Siapkan CNG Pascakebocoran Pipa Cawang

Kebocoran terhadi akibat proses pengecoran tiang pancang kereta ringan (LRT) .

Semburan api akibat pipa gas PGN bocor di Cawang, Jakarta Timur
Foto: Video amatir warga
Semburan api akibat pipa gas PGN bocor di Cawang, Jakarta Timur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) menyiapkan penyaluran dengan skema gas terkompresi (compressed natural gas/CNG) pascakebocoran pipa gas di Jl MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Senin (12/3) malam. Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (13/3) mengatakan pihaknya terus berupaya memprioritaskan penyaluran gas bumi yang andal ke pelanggan.

Untuk itu, menurut dia, sebagai pengganti terkendalanya pasokan akibat pipa gas bocor di Jl MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, PGN telah mengalokasikan CNG untuk pelanggan di Apartemen Kalibata City. "Update dari tim pasokan PGN, Selasa pagi ini, pelanggan di Kalibata City sudah dilayani dengan CNG," katanya.

Pada Senin (12/3) sekitar pukul 19.00 WIB, pipa gas di Jl MT Haryono, Cawang, bocor akibat proses pengecoran tiang pancang kereta ringan (LRT) di kawasan tersebut. Akibatnya, pasokan gas ke pelanggan PGN di Rusun Bidaracina dan Apartemen Kalibata City harus terhenti lantaran PGN menerapkan skema buka tutup keran (valve) untuk meminimalkan kebocoran.

Menurut Rachmat, penyaluran gas dalam bentuk CNG ke pelanggan yang terdampak ini perlu dilakukan lantaran pipa gas bocor belum bisa diperbaiki. "Hingga saat ini kami di lapangan belum bisa melakukan perbaikan apa pun karena di lokasi masih dipasangi police line," ujarnya.

Ia menambahkan perbaikan akan langsung dimulai setelah garis polisi dicabut. PGN memperkirakan penyaluran gas kembali normal pada Rabu (14/3).

Saat ini, menurut dia, tim PGN masih berkoordinasi dengan kepolisian dan Tim Independen Pemeriksa Keselamatan Migas (TIPKM). "Tim kami terus bersiap di lapangan untuk segera melakukan perbaikan setelah 'police line' dicopot dan TIPKM selesai mengevaluasi," ujar Rachmat. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement