Jumat 09 Mar 2018 22:20 WIB

Tahun Baru Berlalu, Pasar Ritel Nasional Menurun

Penurunan penjualan terutama terjadi pada alat komunikasi dan peralatan rumah tangga.

Red: Nur Aini
Karyawan merapikan HP dan Assesoris melakukan di salah satu konter telepon selular (ponsel/HP) dan aksesoris HP di ITC Roxy Mas, Jakarta, Senin (30/10).
Foto: Yasin Habibi/ Republika
Karyawan merapikan HP dan Assesoris melakukan di salah satu konter telepon selular (ponsel/HP) dan aksesoris HP di ITC Roxy Mas, Jakarta, Senin (30/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia menyebutkan terjadi perlambatan penjualan eceran di Januari 2018, yang tercermin dari penurunan Indeks Penjualan Riil sebesar 1,8 persen (tahun ke tahun/yoy), setelah pada Desember 2017 tumbuh sebesar 0,7 persen (yoy).

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Agusman menyampaikan penurunan penjualan eceran tersebut sejalan dengan berakhirnya tren konsumsi tinggi di hari raya Natal dan tahun baru 2018.

Penjualan barang yang mengalami penurunan terdalam adalah dari penjualan makanan, minuman dan tembakau yang merosot 9,1 persen secara bulanan (mtm). Sementara jika dibandingkan Januari 2016, penjualan paling menurun berasal dari komoditas peralatan infomasi dan komunikasi yang melambat 12,7 persen (yoy).

"Penurunan penjualan terutama terjadi pada kelompok barang tahan lama (durable goods) berupa peralatan informasi dan komunikasi serta peralatan rumah tangga lainnya," kata Agusman dalam Publikasi Survei Penjualan Eceran, Jumat (9/3).

Sementara itu, dia mengungkapkan penjualan kelompok barang lainnya masih menunjukkan peningkatan terutama sandang, barang budaya dan rekreasi, serta suku cadang dan aksesori. Penjualan eceran diperkirakan akan kembali meningkat pada Februari 2018 dengan pertumbuhan IPR sebesar satu persen (yoy). Perbaikan penjualan eceran diperkirakan didorong oleh peningkatan penjualan kelompok makanan, minuman, dan tembakau, sandang, suku cadang dan aksesori, serta barang lainnya. "Adapun, penjualan kelompok 'durable goods' masih relatif terbatas."

Agusman mengungkapkan hasil survei juga mengindikasikan menurunnya tekanan harga di tingkat pedagang eceran dalam tiga bulan mendatang (April 2018). Indikasi tersebut tercermin dari penurunan Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) tiga bulan menjadi 155,1 dari 158,2 pada bulan sebelumnya.

Survei Penjualan Eceran dilakukan setiap bulan dan menggambarkan arah pergerakkan Produk Domestiki Bruto dari sisi konsumsi. Survei dilakukan terhadap 700 perngecer di 10 kota besar di Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement