Jumat 09 Mar 2018 19:00 WIB

Adhi Karya Garap Proyek Air Minum

Nilai proyek air minum Adhi Karya mencapai Rp 4 triliun.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Dwi Murdaningsih
Meminum air (ilustrasi).
Foto: extension.usu.edu
Meminum air (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA--PT Adhi Karya (Persero) Tbk akan menggarap proyek infrastruktur pengadaan air minum. Ini menjadikan Adhi Karya perusaah infrastruktur BUMN pertama yang turun ke proyek pengadaan air minum.

Direktur Utama PT Adhi Karya Budiharto mengatakan, proyek air minum ini maksudnya, perusahaan akan membawa air dari bendungan ke kota untuk kemudian diberi perlakuan dan dijual ke Perusahaab Daerah Air Minum (PDAM).

"Nanti kami akan patungan dengan perusahaan lain," katanya saat ditemui dalam Konferensi Pers PT Grandhika Iskandarsyah, Jumat (9/3).

Proyek air minum tersebut yang akan dijalankan tahun ini berada di Banten. Nilai proyek tersebut mencapai Rp 4 triliun.

Ia menambahkan, sebagai BUMN infratstruktur, pihaknya merasa harus membantu pemerintah memenuhi kebutuhan infrastruktur. Sayangnya, di infrastruktur air minum ini, BUMN infrastruktur belum masuk ke sana.

Padahal, kondisi air minum di Jakarta sudah defisit 20 kubik per detik. Pemerintah pun tidak bisa melarang pengambilan air tanah.

Diakui Budiharso, kualitas air tanah kurang baik dan bahkan berpengaruh buruk pada kerusakan lingkungan.

"Kalau air tanah diambil akan terjadi penurunan permukaan bumi," katanya.

Selain proyek air minum, Adhi Karya juga pada 2018 ini dalam proses mengajukan inisiator proyek tol di Pulau Jawa. Namun ia enggan mengatakan lebih lanjut lokasi jalan tol dengan panjang 100 kilometer itu.

"Kira-kira Rp 10 triliun," ujarnya saat ditanya nilai proyek tol yang akan digarap bersama rekanan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement