Rabu 07 Mar 2018 07:18 WIB

BI Ajak Mahasiswa Beralih ke Pembayaran Non-Tunai

Gerakan non-tunai dinilai bisa menekan pungutan liar saat bertransaksi.

Bank Indonesia
Foto: Prayogi/Republika
Bank Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Bank Indonesia (BI) mengajak mahasiswa di Kota Manado untuk menggunakan pembayaran non-tunai. Sebab pembayaran dengan metode ini dinilai bisa menekan pungutan liar saat bertransaksi.

"Kami melakukan ini, sehingga sejak masih mahasiswa telah teredukasi dengan baik, akan program gerakan nasional non-tunai," kata Kepala BI Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) Soekowardojo di Manado, Rabu (7/3).

Soekowardojo mengatakan program Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT) ini akan terus disosialisasikan ke semua kalangan masyarakat. Baik pemerintahan maupun masyarakat umum, karena mampu menekan pungutan liar yang sering terjadi.

Apalagi, katanya, saat ini program GNNT sudah banyak yang mendukung baik perbankan, industri retail, toko, parkiran dan sebagainya. GNNT ditujukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan instrumen non-tunai. Sehingga berangsur-angsur terbentuk suatu komunitas atau masyarakat yang lebih menggunakan instrumen non-tunai khususnya dalam melakukan transaksi atas kegiatan ekonominya.

Sebagai bentuk komitmen atas perluasan penggunaan instrumen non-tunai, BI akan menjadikan GNNT sebagai gerakan tahunan. Ini akan didukung dengan berbagai kegiatan untuk mendorong meningkatkan pemahaman masyarakat dalam penggunaan instrumen non-tunai.

Soekowardojo menjelaskan ke depan, Bank Indonesia akan meningkatkan elektronifikasi transaksi pembayaran dan peningkatan infrastruktur sistem pembayaran. Ini dalam rangka mewujudkan sistem pembayaran yang efisien, aman dan andal dengan tetap menjunjung tinggi aspek perlindungan konsumen, memperhatikan perluasan akses dan kepentingan nasional.

"Dalam kerangka itu, Bank Indonesia akan menyusun sentralisasi pembayaran utility bills dan mendorong penggunaan transaksi pembayaran Pemerintah secara elektronik dengan lebih aktif dan terkoordinasi," ungkapnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement