Selasa 06 Mar 2018 12:11 WIB

Chandra Asri Hibahkan Lahan untuk Politeknik Industri Kimia

Program vokasi pemerintah saat ini memasuki tahap kelima.

Chandra Asri memberikan hibah lahan untuk pembangunan SMK Industri Kimia.
Foto: Antara
Chandra Asri memberikan hibah lahan untuk pembangunan SMK Industri Kimia.

REPUBLIKA.CO.ID,CILEGON -- PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP) memberikan hibah lahan untuk pembangunan politeknik industri petrokimia di Kota Cilegon, Banten. Hibah ini merupakan bentuk dukungan program vokasi yang dijalankan pemerintah.

 

"Kami serahkan kepada Pusdiklat Kementerian Perindustrian untuk dibangunkan politeknik industri kimia," kata Vice President of Corporate Relations PT Chandra Asri Petrochemical (CAP), Suhat Miyarso, di Cilegon.

 

Ditemui usai penandatanganan kerja sama dengan pemerintah, Suhat mengatakan, perusahaan ikut memberikan dukungan penuh kepada pemerintah yang telah meluncurkan program vokasi industri. Hadirnya politeknik industri kimia ini nantinya dapat menjawab pemenuhan tenaga kerja yang memiliki kompetensi di bidangnya yang memang banyak dibutuhkan di Kota Cilegon sebagai klaster industri petrokimia.

 

Menteri Perindustrian, Airlangka Hartarto mengatakan, dalam program vokasi pemerintah saat ini memasuki tahap kelima. Ada 35 industri yang memberikan hibah peralatan bagi 128 SMK. Adapun PT Chandra Asrti Petrochemical memberikan hibah berupa lahan untuk dibangunkan politeknik industri kimia.

 

Sebelumnya, peluncuran program pendidikan vokasi industri telah dilaksanakan di beberapa wilayah. Tahap pertama, di Jawa Timur, melibatkan 50 industri dan 234 SMK, diresmikan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Tahap ke-II, di Jawa Tengah, melibatkan 117 industri dan 392 SMK, diresmikan Menperin bersama Mendikbud.

 

Selanjutnya, Tahap III di Jawa Barat, melibatkan 141 industri dan 393 SMK, diresmikan Presiden Joko Widodo. Dan, Tahap IV, melibatkan 117 industri dan 226 SMK untuk wilayah Provinsi Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau dan Kepulauan Riau, diresmikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.

 

Setelah wilayah DKI Jakarta dan Banten yang diresmikan Senin (5/3), program serupa akan diteruskan secara bertahap. Untuk Wilayah Sumatra bagian Selatan melingkupi (Provinsi Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Bangka Belitung dan Lampung), dan Sulawesi Selatan.

 

Menperin menargetkan, hingga tahun 2019, sebanyak 1.795 SMK yang akan dibina dan dikerjasamakan dengan industri. Hingga lima tahap ini, totalnya sudah sebanyak 1.537 SMK dengan 568 industri.

 

Menperi mengungkapkan program tersebut digulirkan sebagai bentuk dukungan perusahaan industri terhadap program pembinaan dan pengembangan SMK yang link and match dengan industri. "Jadi dalam setiap peluncuran program vokasi industri, selalu dilakukan pemberian bantuan (hibah) baik itu berupa peralatan praktik, gedung, maupun lahan," ujar dia. .

 

Menurut Airlangga, pembangunan industri tentu membutuhkan ketersediaan SDM yang kompeten guna memacu produktitivas dan daya saing, apalagi, tenaga kerja industri yang dibutuhkan sekarang semakin spesifik, untuk itu pentingnya pendidikan vokasi dibidang industri.

 

"Program Pendidikan Vokasi yang diluncurkan ini nantinya akan Link and Match dengan industri melibatkan SMK serta ditujukan untuk memenuhi SDM bagi wilayah DKI Jakarta dan Provinsi Banten." kata Airlangga.

 

Airlangga menjelaskan, peluncuran program pendidikan vokasi menjadi tindak lanjut Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang revitalisasi SMK, yang diharapakan agar seluruh SMK di Indonesia ke depannya dapat menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap kerja sesuai kebutuhan industri.

 

Untuk wilayah DKI Jakarta dan Banten, terdapat 143 perusahaan industri dan 292 SMK yang akan di-link and match-kan. Kami memberikan apresiasi karena jumlahnya terus meningkat dan semuanya antusias, paparnya. Airlangga mengatakan, Kemenperin telah mengusulkan kepada Kementerian Keuangan untuk membrikan insentif bagi perusahaan industri yang telah melakukan pembinaan dan pengembangan pendidikan vokasi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement