REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak Usaha Bank Rakyat Indonesia (BRI) yakni BRI Syariah akan segera melakukan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada semester pertama tahun ini. BRI Syariah menunjuk empat perusahaan sekuritas sebagai penjamin emisi (underwriter), yakni Bahana Sekuritas, Danareksa Sekuritas, Indo Premier Sekuritas dan CLSA Sekuritas Indonesia.
Analis Recapital Asset Management Kiswoyo Adi Joe menilai, langkah korporasi yang diambil perseroan cukup bagus. Menurutnya, prospek saham BRI Syariah pun akan bagus. "Kalau bank (syariah) listing di bursa lebih bagus. Lebih banyak orang akan percaya pada BUMN yang listing di bursa," ujar Kiswoyo kepada Republika.co.id, Senin, (5/3).
Ia menilai, saham BRI Syariah nantinya juga bakal diminati banyak investor. Sekaligus menginspirasi bank syariah BUMN lainnya untuk ikut melakukan IPO.
"Bisa jadi. Kalau yang pertama sukses besar, maka yang lainnya akan ikutin," kata Kiswoyo. Ia menyebutkan, sebelumnya sudah ada bank syariah yang listing di bursa di antaranya Bank Panin Syariah (PNBS).
Sementara itu, Direktur Danareksa Sekuritas, Boumadiene mengatakan bahwa diharapkan pebcatatan saham BRI Syariah di BEI pada Mei tahun ini. Dana yang dibidik perseroan dalam pelaksanaan IPO saham sekitar Rp 1 triliun. Pihak underwriter, lanjut dia, berencana menawarkan saham BRI Syariah kepada investor regional dan domestik untuk memperluas target potential investor institusi.
Dalam data BEI, sepanjang 2018 ini baru terdapat dua perusahaan yang telah resmi meencatatkan sahamnya di BEI melalui IPO, yakni PT LCK Global Kedaton Tbk, dan PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk.