REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep) mengembangkan berbagai penganan kemasan dari jeruk besar lokal Pangkep. "Saat ini kita sudah mulai memproduksi dodol, mie instan, permen, minuman kemasan, jelly dan kerupuk berbahan dasar Jeruk Pangkep," kata Kepala Bidang Pengelolaan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Pangkep Hadri, di Makassar, Senin (5/3).
Jeruk pangkep, dia mengatakan, dipilih sebagai bahan dasar karena produksinya yang secara alami cukup melimpah di Pangkep. Ia mengatakan, ada sekitar dua ribu hektare lahan budidaya jeruk pangkep yang tersebar di Kecamatan Marrang, Labbakang, dan Segeri. Sementara panen dapat dilakukan hingga dua kali setahun.
Di sisi lain, lanjutnya, karena sifatnya yang mudah rusak, harga jeruk cenderung turun pada puncak masa panen. Masyarakat juga tidak punya pilihan lain, selain menjual dari pada membiarkan buah tersebut rusak. "Makanya kita buat olahan seperti ini, jadi waktu simpannya bisa lebih lama," imbuhnya.
Ia mengatakan produk olahan dari jeruk ini memiliki beberapa manfaat, di antaranya memiliki kandungan Vitamin C yang tinggi. "Khusus untuk permen dari kulit jeruk, ini bisa sekaligus sebagai terapi untuk orang yang ingin berhenti merokok," ucapnya.
Sejauh ini, produksi penganan olahan ini masih terbatas. Dinas Ketahanan Pangan masih membina dan bekerja sama dengan pesantren dan kelompok usaha pengolahan pangan wanita untuk produksi. Sementara pemasaran juga masih terbatas di toko-toko tertentu dan pameran-pameran yang digelar pemerintah maupun swasta."Kami berharap ke depan kita dapat membangun industri yang menggunakan jeruk pangkep ini sebagai bahan baku, dan mengembangkan pasar yang lebih besar," katanya.