REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — General Manajer Perseroan Terbatas Angkasa Pura I Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta Agus Pandu Purnama optimistis pendapatan bandara tahun ini akan naik. Kenaikan sekitar 69 persen dibandingkan 2017.
"Meski sebagian besar operasional akan dipindahkan ke bandara baru di Kulon Progo kami tetap menargetkan kenaikan pendapatan pada 2018," kata Pandu Purnama di sela acara puncak peringatan HUT Ke-54 Angkasa Pura I di Lapangan Sepak Bola NDB PT Angkasa Pura I Yogyakarta, Sabtu (3/3).
Menurut Pandu, selama 2017 pengguna jasa Bandara Adisutjipto mencapai 7,8 juta dengan pendapatan mencapai 69 persen. Jumlah itu meningkat dibanding 2016 yang mencapai 6,2 juta pengguna jasa.
Kendati kapasitas bandara itu terbatas, menurut Pandu, peningkatan pengguna jasa bandara itu bisa terus diakomodir dengan terus menambah kualitas berbagai fasilitas dan pelayanan. Dia mengatakan, pemindahan pesawat serta instrumen lainnya dari Bandara Adisutjipto akan dilakukan secara bertahap ketika Bandara Internasional di Kulon Progo mulai digunakan pada April 2019.
Saat Bandar Udara New Yogyakarta International Airport mulai operasional, katanya, Bandara Adisutjipto akan tetap dimanfaatkan khusus untuk pendaratan pesawat VVIP, kargo, dan pesawat sewaan atau carter. "Sedangkan untuk layanan penerbangan internasional semuanya sudah di Kulon Progo," kata dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
