Rabu 28 Feb 2018 17:44 WIB

Ajak Umat ke Muamalat, Yusuf Mansyur: Tunjukkan Keberpihakan

Yusuf Mansyur mengajak seluruh masyarakat untuk ikut dukung Bank Muamalat.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Nur Aini
Aktivitas perbankan di Bank Muamalat, Jakarta, Kamis (28/9).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Aktivitas perbankan di Bank Muamalat, Jakarta, Kamis (28/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengasuh Pondok Pesantren Daarul Quran, Ustaz Yusuf Mansur, menggalang ribuan jemaah untuk bersama-sama membuka tabungan di Bank Muamalat, Rabu (28/2). Kegiatan tersebut terpusat di Muamalat Tower, Jakarta, serta dilakukan serentak di seluruh Indonesia.

Calon nasabah telah ramai berkumpul di Tower Muamalat sejak pukul 09.30 WIB. Mereka mulai mengantre untuk mengisi formulir dan mengambil nomor antrean pembukaan rekening. Bank Muamalat menyediakan 20 loket pengisian formulir dan nomor antrian di Lobby Muamalat Tower. Kegiatan Buka Tabungan Bareng tersebut diawali salat Zuhur secara berjemaah di Masjid Muamalat Tower.

Ustaz Yusuf Mansur menjelaskan, kegiatan buka tabungan bareng tersebut tidak hanya Paytren, melainkan ajakan untuk seluruh masyarakat Indonesia. Pionernya Paytren dan Daarul Quran dengan tagline Seluruh Indonesia Bersama. "Kita tunjukkan keberpihakan terhadap bank syariah. Dalam hal ini Bank Muamalat. Tunjukkan kecintaan, kepedulian, perhatian, bicara dan tindakan positif," ujarnya kepada wartawan di sela-sela kegiatan tersebut.

Ustaz Yusuf menambahkan, ada yang mengatakan Bank Muamalat buruk, karenanya Paytren dan Daarul Quran langsung bertindak dengan membuka tabungan bersama-sama. Kegiatan dilaksanakan serentak dari Aceh sampai Sorong, Papua. Ustaz Yusuf menyebut masyarakat sangat antusias dengan kegiatan tersebut.

"Di sini saja ada 1.000 lebih. Karena dari Bandung tujuh bus, ustazah-ustazah itu berapa bus, pemimpin-pemimpinnya nanti bertelur lagi. Ini kan positif luar biasa ternyata kecintaan terhadap bank syariah dan trust-nya masih sangat tinggi," ungkapnya.

Nantinya, kegiatan Buka Tabungan Bareng di Bank Muamalat akan terus berjalan diperkirakan sampai sebulan ke depan. Ustaz Yusuf menyatakan ingin menunjukkan jika masyarakat percaya kondisi Bank Muamalat sehat, tangguh, dan solid. Dia juga tidak khawatir adanya risiko penarikan besar-besaran pascamembuka tabungan di Bank Muamalat.

Saat ditanya mengenai target, Ustaz Yusuf enggan menyebutkan. "Kecintaan bukan soal berapanya. Lihat di atas ada yang buka Rp 100 rubu perak padahal dia dari Kalimantan Utara. Dia saja dari Tana Tidung ke Kaltara tiga jam naik speed boat ke bandara setengah jam sendiri. Dua hari jalan kemari cuma buat buka tabungan Rp 100 ribu," ucapnya.

Menurutnya, pembukaan tabungan tersebut menjadi jalan awal bagi masyarakat yang ingin agar industri perbankan syariah di lndonesia menjadi kuat. Umat Islam, lanjutnya, bercita-cita mendorong industri perbankan syariah. "Maka inilah langkah konkrit kami membantu menanam kebaikan di Bank Muamalat Indonesia untuk membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi syariah secara umum. Selain bermanfaat untuk kebaikan ekonomi umat juga Insyaa Allah, kebaikan ini akan berpulang lagi ke kita," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement