REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Pertanian memastikan pasokan cabai dan bawang merah berada dalam kondisi aman. Hal ini dipastikan guna menjaga stabilisasi harga jelang Ramadhan.
Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Spudnik Sujono mengatakan, panen cabai mulai terjadi pada Maret sehingga pasokan hingga empat bulan ke depan. "Lebih baik berlebih daripada kurang karena akan impor," katanya saat ditemui di Gedung Hortikultura, Selasa (27/2).
Kelebihan tersebut nantinya bisa dimanfaatkan denganpengolahan. Misalnya menjadi cabai kering maupun pasta. Hal ini sejalan dengan upaya pengembangan hulu dan hilir hortikultura di tanah air.
Berdasarkan data yang dimiliki Kementan, angka proyeksi ketersediaan cabai besar pada Maret mencapai 101.855 ton,101.971 ton pada April, 106.242 ton pada Mei dan 104.935 ton pada Juni. Kebutuhan nasional untuk cabai besar sekitar 93 ribu ton per bulan.
"Tapi meningkat pada Mei yakni mencapai 97 ribu ton," ujar dia.
Sementara ketersediaan untuk cabai rawit pada Maret sebesar 78.564 ton, 78.955 ton (April), 83.315 ton pada Mei dan 84.872 ton untuk prediksi Juni. Sama seperti komoditas lainnya, kebutuhan cabai rawit meningkat pada Meimencapai 75 ribu ton. Biasanya, kebutuhan cabai rawit hanya 70 ribu per ton.
Begitu juga dengan bawang merah.Ketersediaan bawang merah pada Maret dan April sebesar 111.464 ton, 127.152 ton pada Mei dan 125.500 ton pada Juni. Sedangkan kebutuhan bawang merah berada di angka 100 ribu hingga 116 ribu ton per bulan.