Selasa 27 Feb 2018 19:51 WIB

Didatangkan dari Jepang, MRT Tiba di Jakarta Bulan Depan

MRT akan dikirim lewat jalur laut.

Rep: Sri Handayani/ Red: Nur Aini
Dua orang pekerja melakukan pemeriksaan pemasangan rel di terowongan proyek Mass Rapid Transit (MRT) Stasiun Bundaran Hotel Indonesia di Jakarta, Kamis (26/10).
Foto: Antara/Widodo S Jusuf
Dua orang pekerja melakukan pemeriksaan pemasangan rel di terowongan proyek Mass Rapid Transit (MRT) Stasiun Bundaran Hotel Indonesia di Jakarta, Kamis (26/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta telah menyelesaikan pengerjaan Proyek MRT Jakarta hingga 91,56 persen per 25 Februari. Sebanyak 87,99 persen merupakan pekerjaan di depo dan Stasiun Lebak Bulus (elevated section), sementara 95,76 persen merupakan pekerjaan bawah tanah (underground section) di Stasiun Senayan.

Direktur Utama (Dirut) PT MRT Jakarta William P Sabandar menargetkan rangkaian kereta dikirim dari Jepang pada awal Maret. Rangkaian itu diperkirakan akan tiba di Jakarta pada akhir Maret.

"Semua masih on target. Kereta pertama kita akan datang di (Jakarta) akhir Maret tahun ini," ujar William saat menghadiri acara forum jurnalis dan blogger MRT Jakarta di Bakoel Coffe, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (27/2).

Pria yang akrab dipanggil Willy ini menambahkan, sebelumnya ia dan jajaran MRT Jakarta sudah melakukan pengecekan kereta di Jepang. Ia memastikan proses pengiriman kereta dari Jepang ke Indonesia sudah akan dimulai. "Untuk train set 1-2 sudah completed. Kemudian untuk pengangkatan (lifting) dari pelabuhan Toyohasi mulai 23 Februari -3 Maret 2018, sedangkan untuk kapal pengangkut train set 1-2 berangkat menuju pelabuhan Tanjung Priok pada tanggal 7 Maret dan dijadwalkan tiba pada Maret 2018," ujarnya.

Setelah kereta sampai di Jakarta, PT MRT akan melakukan serangkaian uji coba sebelum resmi dioperasikan pada Maret 2019. Sebagai informasi, MRT Jakarta memesan sebanyak 16 train set untuk fase 1 (Bundaran HI-Lebak Bulus). "Kemudian proses menjalankan kereta, integration tested pada bulan Agustus. Bulan Desember 2018, percobaan kereta tanpa penumpang. Sesuai schedule kita akan mengoperasikan di bulan Maret 2019," ujarnya.

Tak hanya itu, setelah sampai di Jakarta, setiap kereta akan diberi identitas. Identitas ini berupa nomor kereta yang akan diberikan oleh Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. "Setiap kereta akan diberikan identitas oleh Ditjen Kereta Api untuk memberikan penomoran. Dan, kita sudah bersurat ke mereka," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement