Selasa 27 Feb 2018 17:41 WIB

Ribuan Hektare Padi di Lampung Selatan Terancam Rusak

Jika banjir menggenangi sawah hingga tiga hari, padi akan rusak.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Nur Aini
Sawah terendam banjir (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Yusran Uccang
Sawah terendam banjir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Ribuan hektare sawah petani yang berisi tanaman padi di Kabupaten Lampung Selatan, terendam banjir yang terjadi sejak Senin (26/2). Sawah-sawah petani terdampak banjir terparah berada di Kecamatan Palas lebih dari seribu hektare (ha).

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan mendata sampai Selasa (27/2), lebih dari 1.500 ha sawah di Palas yang dikenal sentra produksi gabah terbesar di kabupaten tersebut terendam banjir yang terjadi dua hari terakhir. Sawah-sawah yang terendam berisi tanaman padi yang baru berumur paling lama 10 hari.

Dinas Tanaman Pangan Perkebunan dan Hortikultura (TPPH) Lampung Selatan menyatakan, sawah yang terendam banjir di Kecamatan Palas terparah dan terluas. "Diperkirakan tanaman padinya rusak," kata Kabid Tanaman Pangan Dinas TPPH Lampung Selatan.

Menurut dia, air masih menggenangi sawah petani, meski hujan sudah tidak turun pada Selasa ini. Banjir yang belum surut tersebut, menyulitkan petugas untuk melakukan upaya penyelamatan tanaman padi petani.

Ia mengatakan petani baru menanam benih padi di sawahnya berkisar sepekan hingga 10 hari lalu. Pada Ahad (25/2) hingga Senin (26/2) dini hari turun hujan, sawah-sawah petani yang baru ditanam sudah terendam banjir. Kondisi terparah terpantau di Kampung Bumi Restu dan Pulau Tengah, Kecamatan Palas.

Belum bisa diprediksi kerugian petani, tetapi kerusakan tanaman padi terjadi bila genangan air belum menyurut hingga tiga hari. Bila hujan tidak turun, maka genangan akan menyurut dan tanaman padinya masih bisa diselamatkan. "Kalau terendam tiga hari kemungkinan tanaman padi rusak," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement