REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengatakan keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun untuk revitalisasi atau menghidupkan kembali sektor industri di Provinsi Aceh. Kawasan Arun dulunya merupakan kawasan industri yang tergantung dengan bahan bakar gas.
Namun, kata Airlangga, karena gas Arun tidak berproduksi lagi, banyak industri di kawasan itu mati. Karenanya, ia berharap keberadaan KEK ini bisa mendorong industri tumbuh kembali.
"Kita ketahui, industri di kawasan Arun sekarang ini kekurangan gas. Kekurangan ini sedang diupayakan agar industri yang ada bisa hidup kembali," ujar Airlangga di Banda Aceh, Ahad (25/2).
Menurutnya, pemerintah terus berupaya memfasilitasi dan memudahkan pasokan gas ke KEK Arun guna menumbuhkan kembali sektor industri di tempat itu. "Kunci utama memajukan KEK tentu tidak terlepas dari bahan baku, yakni gas. Di sinilah pemerintah memfasilitasi gas agar masuk KEK, tentunya dengan harga bersaing," kata dia.
Terkait belum adanya kejelasan masalah KEK antara pemerintah pusat dengan Pemerintah Aceh, Menteri mengatakan, hal itu bisa dikomunikasikan nanti, sehingga ada kesepakatan para pihak. "Tentunya ini akan dikomunikasikan antara pusat dengan daerah. Tapi, yang terpenting adalah infrastruktur maupun pendukungnya, termasuk ketersediaan gas tadi," tuturnya.