Jumat 23 Feb 2018 17:48 WIB

Peningkatan Konsumsi Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi DIY

Peningkatan konsumsi rumah tangga didorong menguatnya daya beli konsumen.

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Yusuf Assidiq
Transaksi jual beli di Pasar Beringharjo.
Foto: Yusuf Assidiq
Transaksi jual beli di Pasar Beringharjo.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Perekonomian DIY pada triwullan II 2018 diperkirakan meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi DIY itu antara lain didorong oleh peningkatan konsumsi, baik konsumsi rumah tangga maupun pemerintah dan investasi.

Hal itu disampaikan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY Sri Fitriani dalam konferensi pers 'Diseminasi Perkembangan Ekonomi DIY Terkini' di Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY, Jumat (23/2).

Menurutnya, peningkatan konsumsi rumah tangga seiring dengan kenaikan permintaan masyarakat serta high season kunjungan wisatawan saat momen Ramadhan dan perayaan Hari Raya Idul Fitri.

"Pertumbuhan konsumsi terus meningkat penyebabnya banyak anak muda yang mengonsumsi makanan meningkat terus. Konsumsi makanan yang tumbuh tinggi ini yang mendongkrak pertumbuhan ekonomi di DIY," jelasnya.

Selain itu, konsumsi pemerintah juga diperkirakan meningkat yang didorong oleh mulai meningkatnya realisasi anggaran belanja operasional pemerintah daerah, khususnya untuk penyaluran bansos dan dana desa pada Maret (40 persen) dan Juni (40 persen).

"Investasi juga diperkirakan mengalami peningkatan seiring telah dimulainya pembangunan fisik bandara New Yogyakarta International Airport," kata Fifin, sapaan akrab Sri Fitriani.

Secara tahunan, ia menambahkan, pertumbuhan ekonomi DIY pada 2018 diperkirakan meningkat dibandingkan pertumbuhan 2017 dengan perkiraan di kisaran 5,2 -5,6 persen (yoy). Dari sisi permintaan, pertumbuhan diperkirakan terakselerasi oleh peningkatan konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor luar negeri.

Peningkatan konsumsi rumah tangga didorong oleh menguatnya daya beli konsumen, didukung oleh beberapa faktor. Di antaranya peningkatan sektor UMKM, pembayaran ganti untung dan sejumlah proyek infrastruktur yang tertunda di tahun 2017, peningkatan penyaluran bantuan sosial, maupun frekuensi long week end yang cukup banyak di 2018.

Lebih lanjut ia mengatakan pembangunan NYIA dan perbaikan investasi sektor swasta juga akan mendorong kinerja investasi di DIY pada 2018. Sementara penguatan ekonomi global dan nasional diperkirakan mampu mendorong peningkatan kinerja ekspor-impor DIY.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement