REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi E-Commerce Indonesia (IdEA) mengusulkan pembentukan platform untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM). Kepala Divisi Edukasi Ritel Mohamad Rosihan mengatakan, jika ada satu platform khusus yang menjadi wadah berkumpulnya pelaku UMKM, maka hal itu akan memudahkan penyelenggara marketplace untuk menggandeng mereka masuk ke marketplace.
"Ini ingin kita satukan sehingga ke depannya ada satu database platform. Kalau Kementerian Perdagangan bisa menginisiasi akan sangat bagus,"kata dia, di kantor Kementerian Perdagangan, Kamis (22/2).
Melalui platform itu, sambung Rosihan, pemerintah juga bisa mengukur tingkat keberhasilan UMKM. Usulan asosiasi itu direspons positif oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
Mendag mengatakan akan segera meminta kepala dinas perdagangan dan perindustrian di semua daerah untuk menyeleksi UMKM potensial. Selanjutnya, UMKM yang terseleksi akan disatukan di platform khusus.
"Kita akan coba buat semacam platform khusus untuk menampung UKM yang bisa diakses oleh mereka (marketplace)," ujar Mendag.
Rencana pembentukan platform khusus untuk database pelaku UMKM ini merupakan salah satu upaya bersama yang dilakukan pemerintah dan penyelenggara marketplace untuk meningkatkan porsi produk lokal di e-commerce.Meski belum ada data pasti, persentase produk lokal di e-commerce saat ini diperkirakan hanya 10 persen.
Isu soal porsi produk lokal di e-commerce yang sangat kecil sebelumnya telah dikonfirmasi oleh BliBli. Perusahan yang menyediakan platform niaga daring itu mengungkap bahwa dari dari 2,5 juta produk, hanya sekitar 100 ribu yang merupakan produk dalam negeri.