REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kontribusi ekonomi digital terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dinilai masih kecil. Ekonomi digital baru berkontribusi ke PDB sekitar enam persen.
Meski begitu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pertumbuhan ekonomi digital cukup pesat sehingga potensinya besar. Hal itu karena masyarakat sudah mulai memanfaatkan ekonomi digital.
"Akses komunikasi melalui media sosial dan jual beli meningkat," ujarnya di Jakarta, Rabu (21/2).
Apalagi pengguna ponsel di Tanah Air mencapai 180 juta dan pengguna internetnya lebih dari 100 juta. Hanya saja memang masih terpusat di Pulau Jawa terutama Jakarta.
Untuk menggenjot penyebaran pengguna internet, Sri Mulyani mengungkap pemerintah akan membangun infrastruktur. Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun ini yang sebesar Rp 2.200 triliun, kata dia, sebanyak Rp 440 triliun di antaranya untuk pendidikan dan Rp 110 triliun untuk kesehatan. Kemudian Rp 283 triliun untuk memerangi kemiskinan.
"Lalu untuk Rp 410 triliun untuk infrastruktur. Hal itu karena, kita nggak ingin 500 juta pengguna internet nantinya hanya fokus di ibu kota, kita buat Indonesia sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujar Ani.
Baca juga: Sri Mulyani Ungkap Dilemanya Susun Regulasi Ekonomi Digital