Rabu 21 Feb 2018 14:17 WIB

AP I akan Lakukan Program Pemasaran Bandara

Diharapkan ini program bisa membantu maskapai mengembangkan bisnisnya.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Gita Amanda
Direktur Angkasa Pura I Faik Fahmi.
Foto: Republika/Neni Ridarineni
Direktur Angkasa Pura I Faik Fahmi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) pada tahun ini akan melakukan beberapa program pemasaran bandara. Begitu juga dengan kegiatan lainnya terkait customer relationship management.

Direktur Utama AP I Faik Fahmi mengatakan beberapa program tersebut yaitu insentif maskapai, Collaborative Destination Development (CDD), dan Integrated Marketing Campaign. "Diharapkan hal ini dapat membantu maskapai dalam mengembangkan bisnisnya," kata Faik, Rabu (21/2).

Dia menambahkan, terutama pengembangan bisnis melalui pembukaan rute-rute baru dan penambahan frekuensi penerbangan. Faik memastikan hal tersebut merupakan cara AP I berkontribusi memajukan industri aviasi nasional, mendorong peningkatan lalu lintas transportasi udara, mengoptimalkan kinerja bandara, sekaligus memberikan alternatif pilihan jadwal penerbangan bagi masyarakat.

Dia menejelaskan, program insentif bagi maskapai yaitu berupa pembebasan biaya pendaratan atau landing fee. "Ini untuk rute atau penerbangan baru di Bandara Pattimura Ambon, Bandara Frans Kaisiepo Biak, dan Bandara El Tari Kupang selama enam bulan," ujar Faik.

Tak hanya itu, nantinya juga akan ada potongan 50 persen biaya pendaratan bagi rute atau penerbangan baru di bandara lainnya. Beberapa bandara tersebut yaitu I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Juanda Surabaya, Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Bandara Sam Ratulangi Manado, Bandara Lombok Praya, Bandara Adi Soemarmo Solo, dan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin selama enam bulan.

Sementara itu, Direktur Pemasaran dan Pelayanan AP I Devy Suradji menuturkan, program insentif untuk maskapai lainnya berupa pembebasan biaya promosi maskapai di bandara selama satu bulan penuh. "Ini juga termasuk pembebasan biaya inaugurasi pembukaan rute baru di bandara, dan insentif untuk menstimulus pertumbuhan penumpang," tutur Devy.

Sedangkan program CDD pada 2018 akan dilakukan di sepuluh kota yaitu Solo, Balikpapan, Biak, Ambon, Lombok, Surabaya, Makassar, Manado, Banjarmasin, dan Kupang. CDD merupakan forum Focus Group Discussion (FGD) dengan melibatkan seluruh stakeholder industri pariwisata daerah untuk bersama-sama mendorong pengembangan industri pariwisata daerah.

Selain itu, AP I juga akan kampanye terintegrasi dengan aktivitas global untuk meningkatkan exposure di tengah penyelenggaraan kegiatan-kegiatan global. Devy mengatakan hal itu akan dilakukan saat seperti IMF-World Bank Annual Meeting di Bali pada Oktober 2018, International Council of Woman (ICW) General Assembly di Yogyakarta (September 2018), Torch Relay Asian Games 2018 di Yogyakarta-Solo-Semarang (Agustus 2018), Earth Day 2018 di Balikpapan (22 April 2018), dan Earth Hour 2018 di 13 bandara Angkasa Pura I (Maret 2018).

AP I juga saat ini sedang penyelenggaraan Airports-Airlines Gathering 2018 sebagai upaya memperkuat kerja sama dengan mitra-mitra maskapainya. "Kegiatan ini juga bertujuan untuk menyinergikan strategi pengembangan bandara-bandara Angkasa Pura I agar relevan dengan strategi pengembangan para mitra maskapai di 2018 ini," ungkap Devy.

Dengan semakin eratnya kerja sama dan sinergi dengan mitra maskapai, lanjut Devy, maka dapat dielaborasi potensi peluang yang bisa dikembangkan. Menurut Devy, dengan begitu dapat menciptakan tren baru dan value added services bagi penumpang pesawat udara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement