Rabu 21 Feb 2018 12:45 WIB

BSM Targetkan Penjualan Sukuk Ritel SR-010 Sebesar Rp 500 M

Pemerintah belum menentukan bagi hasil atas sukuk ritel kali ini.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Indira Rezkisari
Nasabah melakukan transaksi melalui ATM Bank Syariah Mandiri di Jakarta, Ahad (7/1).
Foto: Republika/Prayogi
Nasabah melakukan transaksi melalui ATM Bank Syariah Mandiri di Jakarta, Ahad (7/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Syariah Mandiri siap memasarkan Sukuk Ritel (SR) 010. Pemasaran SR 010 tersebut diharapkan bisa terjual sampai dengan Rp 500 miliar.

Direktur Distribusi dan Servis Bank Syariah Mandiri, Edwin Dwidjajanto, menjelaskan, SR-010 mulai memasuki masa penawaran (booking period) terhitung sejak 23 Februari-14 Maret 2018. SR-010 adalah Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara yang dijual kepada investor WNI perseorangan di pasar perdana.

SR-010 diterbitkan dalam mata uang rupiah dan dipasarkan melalui agen penjual yang telah ditunjuk pemerintah. Pemerintah melalui Kementerian Keuangan RI telah menunjuk 22 agen penjual, termasuk Bank Syariah Mandiri.

"Alhamdullilah, kami memperoleh kepercayaan Pemerintah sebagai agen penjual Sukuk Ritel sejak pertama kali terbit yaitu dari seri SR-001 hingga yang terbaru ini, seri SR-010," kata Edwin melalui siaran pers, Rabu (21/2)

Edwin menambahkan, pemesanan SR 010 bisa dilakukan di seluruh cabang BSM di Indonesia. Sukuk SR-010 diterbitkan pada 21 Maret 2018 dengan tenor tiga tahun. SR-010 akan jatuh tempo pada 10 Maret 2021. Sampai saat ini pemerintah belum mengumumkan indicative return atau bagi hasil atas SR-010.

Edwin Dwidjajanto menambahkan, seperti sukuk ritel sebelumnya, SR-010 memiliki nilai nominal per unit Rp 1 juta, minimal investasi per peserta sebesar Rp 5 juta dan maksimal Rp 5 miliar. "Kali ini kami memberikan fitur spesial bagi nasabah yaitu gratis Asuransi sebesar Rp 25 juta berupa perlindungan kecelakaan diri selama dua bulan," imbuh Edwin.

Berdasarkan data historis, mayoritas investor Sukuk Ritel di BSM berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan pegawai swasta serta pensiunan. Edwin menyatakan, SR-010 dapat menjadi recruiter product dalam meningkatkan jumlah nasabah baru. Penambahan nasabah baru akan memberi dampak rentetan atau multiplier effect terhadap penjualan produk Mandiri Syariah lainnya.

"Investor dapat menjual SR-010 di pasar sekunder setelah meng-hold minimal satu periode bagi hasil (kupon). Sebagai agen penjual kami siap menjadi standby buyer di pasar sekunder," terang Edwin.

Ia menjelaskan, setiap tahunnya tren investor yang membeli Sukuk Negara Ritel di Bank Syariah Mandiri mengalami peningkatan. Hal itu dikarenakan instrumen investasi sukuk dikenal aman dan terjamin, mudah prosesnya, terjangkau, berprospek bagus, dan sesuai dengan prinsip syariah.

Pada tahun sebelumnya untuk instrumen SR-009, Mandiri Syariah membukukan penjualan Rp 508 miliar dengan jumlah nasabah 2.331 orang. "Selain itu, melalui SR-010 kita dapat langsung langsung berkontribusi terhadap pembangunan Negara," pungkas Edwin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement