REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Data World Footwear Market mengungkap bahwa Indonesia merupakan negara produsen alas kaki terbesar ke-empat di dunia pada 2016. Setiap tahunnya, Indonesia memproduksi sekitar 1 miliar pasang alas kaki.
Dengan angka tersebut, Indonesia memberikan kontribusi sekitar 4,4 persen produksi alas kaki di dunia.
Sementara itu, Kementerian Perindustrian mencatat nilai ekspor produk alas kaki nasional pada 2017 mencapai 4,7 miliar dolar AS. Angka itu naik dua persen dibanding capaian tahun sebelumnya yang mencapai 4,6 miliar dolar AS.
Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah (IKM) Gati Wibawaningsih mengatakan, untuk mendorong agar industri alas kaki dalam negeri mampu bersaing di pasar dunia, salah satu strategi yang akan dilakukan yakni menjalankan program national branding untuk IKM alas kaki. Salah satunya contoh yang telah dilakukan adalah, program pengembangan merek sepatu Ekuator.
Gati memaparkan, dalam program tersebut, Kemenperin bertindak sebagai pemilik brand, melakukan pemasaran, dan pemegang hak atas karya intelektual desain sepatu Ekuator yang diproduksi oleh IKM nasional.
Kemenperin mencatat, saat ini sebaran IKM alas kaki di Indonesia mencapai 32.562 unit usaha. Industri alas kaki juga telah menyerap tenaga kerja sebanyak 113.907 orang.
Dalam periode lima tahun (2012-2016), terjadi peningkatan signifikan terhadap konsumsi per kapita masyarakat Indonesia terhadap alas kaki yang semula hanya dua pasang menjadi lebih dari tiga pasang per tahun.
"Melihat potret pasar saat ini, kami yakin di masa mendatang untuk konsumsi alas kaki di dalam negeri akan semakin meningkat seiring pertumbuhan penduduk dan tingkat daya beli masyarakat," kata Gati.