Selasa 20 Feb 2018 09:46 WIB

Pengusaha Ingin BI tak Naikkan Suku Bunga

Kenaikan bunga akan membuat biaya produksi usaha ikut naik.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Budi Raharjo
Ketua Umum kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Rosan Roeslani
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Umum kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Rosan Roeslani

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bank Indonesia saat ini masih mempertahankan suku bunga yang ada. Meski tetap mengantisipasi potensi FED yang akan menaikkan suku bunga tahun ini.

Namun Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Rosan Roeslani mengatakan, suku bunga diharapkan tidak naik terutama untuk pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Hal ini pun telah tertuang dalam kebijakan menjaga sektor UKM. "Jadi kalau dunia usaha, jangan sampai naik," katanya.

Dengan naiknya suku bunga, kata dia, maka cost atau biaya yang dikeluarkan pengusaha juga makin tinggi terutama di tengah tuntutan untuk lebih kompetitif. Apalagi untuk barang-barang ekspor yang berdampak pada berkurangnya kompetisi Indonesia dengan negara lain.

Ia pun berharap inflasi tidak naik. Sebab, inflasi juga bisa membantu agar tidak ada kenaikan suku bunga. Suku bunga saatini dinilai Rosan sudah pas.

Menurutnya, jika pemerintah menaikkan suku bunga akan berdampak pada kecenderungannya orang menyimpan uang di bank daripada berusaha. "Lebih ada kepastian ya, kita inginkan kebijakan pemerintah lebih dorong dunia usaha lebih berkembang dan maju tentunya untuk jaga faktor suku bunga," ujarnya.

Begitu juga dengan posisi Rupiah yang dilihat Rosan masih dalam kondisi aman. Hanya saja, ia meminta agarfluktuasi tidak tinggi melainkan lebih stabil. "Tapi range saat ini sih masih oke bagi pengusaha," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement