REPUBLIKA.CO.ID,NEW DELHI -- Polisi federal India menangkap dan menahan tiga pegawai Bank Nasional Punjab karena melakukan praktik penipuan sebesar 1,77 miliar dolar AS. Skandal ini menunjukkan adanya kegagalan pengawasan oleh bank sentral di negara tersebut.
Polisi mengatakan, sebelumnya dua karyawan Bank Nasional Punjab telah ditangkap karena terlibat kolusi dengan pengusaha perhiasan Nirav Modi dalam mengeluarkan surat jaminan palsu. Surat ini kemudian digunakan untuk mengumpulkan pinjaman dari bank-bank India di luar negeri selama tujuh tahun.
Dilaporkan Reuters, Selasa (20/2), tiga pegawai Bank Nasional Punjab akan dibawa ke pengadilan pada akhir pekan depan. Diketahui kecurangan ini terjadi di salah satu cabang Bank Nasional Punjab di Mumbai. Terkait penangkapan ini, Kementerian Keuangan India menilai bahwa Reserve Bank of India (RBI) atau bank sentral India telah gagal melakukan pengawasan.
Pemerintah telah menuliskan surat kepada bank sentral India untuk mempertanyakan sistem pengawasan perbankan yang dijalankan selama ini. Dalam surat tersebut, pemerintah juga mempertanyakan apakah bank sentral India telah mendeteksi adanya kecurangan tersebut.
Birokrat pemerintah yang mengawasi bank, Rajeev Kumar mengatakan kepada Reuters bahwa Kementerian Keuangan setempat telah mengirim surat kepada bank-bank milik negara untuk mengambil langkah efektif agar kejadian serupa tidak terulang. Namun dia menolak berkomentar apakah pemerintah telah mengirim surat yang sama kepada RBI.
Adapun tiga pejabat bank yang ditangkap adalah Becchu Tiwari, seroang kepala manajer yang bertanggung jawab atas departemen valuta asing. Kemudian Yashwat Joshi, seorang manajer di departemen valuta asing, dan Praful Sawant, petugas bank. Polisi menyatakan, Nirav Modi dan Mehul Choksi yang memimpin peritel perhiasan Gitanjali Gems sedang berada di luar negeri sejak Januari lalu.
Salah satu karyawan Nirav Modi ditangkap pada akhir pekan lalu. Biro Investigasi Pusat (CBI) saat ini sedang melakukan pencarian tersangka lainnya dan mengumpulkan bukti-bukti.
Penipuan bank ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah. Adapun bank-bank lain yang turut tersangkut praktik penipuan ini adalah UCO Bank, Union Bank of India, dan State Bank of India. PNB mengungkapkan praktik pemalsuan dan penipuan itu telah berlangsung sejak 2011.
Menurut catatan otoritas pajak India, bank-bank yang terkait berisiko kehilangan lebih dari 3 miliar dolar AS, termasuk dalam bentuk pinjaman langsung yang diberikan ke perusahaan milik Modi dan Choksi. Kedua pengusaha kaya raya India ini belum memberikan komentar terkait kasus penipuan tersebut.