Sabtu 17 Feb 2018 00:57 WIB

PT BSDE Akuisisi Properti Bakrie Tower dan Sinarmas

BSDE itu pun mengakuisisi 13 lantai di Bakrie Tower sebagai bagian dari investasi.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Andi Nur Aminah
Bakrie Tower
Foto: REUTERS/Enny Nuraheni
Bakrie Tower

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bumi Serpong Damai (BSDE) terus melakukan ekspansi anorganik untuk meningkatkan pendapatan berulang. Pada 2017, emiten berkode saham BSDE itu pun mengakuisisi 13 lantai di Bakrie Tower sebagai bagian dari investasi properti.

Net Leasable Area (NLA) dari 13 lantai tersebut mencapai 17 ribu meter persegi. Adapun rata-rata harga sewa di Bakrie Tower tersebut sebesar Rp 300 ribu meter persegi per bulan. Dengan tingkat okupansidi Bakrie Tower mencapai 23 persen pada Januari 2018 dan diperkirakan akan terisi sekitar 80 sampai 90 persen pada 2019.

Tidak hanya itu, pada akhir tahun lalu, BSDE juga mengakuisisi Sinarmas MSIG Tower. Dengan NLA yang diakuisisi mencapai 68.525 meter persegi dan rata-rata harga sewanya mencapai Rp 260 ribu meter persegi per bulan. Kemudian tingkat okupansi di Sinarmas MSIG Tower mencapai 40 persen pada 2017.

Ditargetkan pada 2019 bisa terisi sekitar 80 sampai 90 persen. Tujuan kedua akuisisi ini adalah investasi properti untuk menambah portofolio pendapatan berulang perusahaan. "Kami yakin, dengan dukungan pendapatan berulang yang besar, perusahaan dapat menjaga pertumbuhan kinerja di masa mendatang, " ujar Direktur BSDE Hermawan Wijaya melalui keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Jumat, (16/2).

Dia menyatakan, tahun ini perusahaan juga menargetkan bisa meraup marketing sales senilai Rp 7,2 triliun. "Untuk mencapai target tersebut, kami akan meluncurkansejumlah proyek di kawasan BSD City, Apartemen SouthGate TB Simatupang danKlaska Residence di Surabaya sepanjang 2018," jelas Hermawan.

Demi mendukung target serta rencana ekspansi tersebut, BSDE menyiapkan belanja modal (Capex) sebesar Rp 4 triliun pada 2018. Ia yakin, permintaan terhadap properti bakal kembali bergairah di tahun ini.

"Hal itu sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang kuat sebesar 5,07 persen pada 2017. Kondisi ini lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan pada 2016," kata Hermawan.

Sebagai informasi, sepanjang tahun lalu, BSDE meraup marketing sales sebanyak Rp 7,23 triliun. Adapun untuk target marketing sales pada 2018, BSDE akan meningkatkan kontribusi produk komersial menjadi sebesarRp 3,55 triliun. Sedangkan produk residensial diharapkan dapat memberikantambahan marketing sales sebanyak Rp 3,65triliun.

BSDE akan terus berekspansi pada tahun ini. "Baik secara organik maupun anorganik untuk mendukung pertumbuhan kinerja berkesinambungan," tutup Hermawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement