Kamis 15 Feb 2018 21:14 WIB

Kredit Bank BJB 2017 Tumbuh 12 Persen

Bank BJB berhasil menurunkan rasio kredit bermasalah (NPL) menjadi 1,51 persen.

Komisaris Utama Bank BJB Klemi Subiyantoro (ketiga kanan) berbincang dengan Direktur Utama Ahmad Irfan (ketiga kiri), Direktur Komersial merangkap Direktur Konsumer Suartini (kiri), Direktur Keuangan Nia Kania (kedua kanan) dan Komisaris Independen Suarta (kanan) sebelum Paparan Kinerja Bank BJB tahun 2017 di Jakarta, Kamis (15/2).
Foto: Reno Esnir/Antara
Komisaris Utama Bank BJB Klemi Subiyantoro (ketiga kanan) berbincang dengan Direktur Utama Ahmad Irfan (ketiga kiri), Direktur Komersial merangkap Direktur Konsumer Suartini (kiri), Direktur Keuangan Nia Kania (kedua kanan) dan Komisaris Independen Suarta (kanan) sebelum Paparan Kinerja Bank BJB tahun 2017 di Jakarta, Kamis (15/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sepanjang 2017, Bank BJB berhasil menyalurkan kredit senilai Rp 70,7 triliun atau tumbuh 12 persen year on year (yoy). Seiring dengan pertumbuhan nilai kredit itu, Bank BJB juga mampu menurunkan rasio kredit bermasalah (NPL) menjadi 1,51 persen, atau turun 18 basis poin yoy.

Peningkatan nilai kredit itu menjadi salah satu penopang raihan laba bersih Bank BJB 2017 senilai Rp 1,6 triliun atau tumbuh 1,5 persen yoy. Hasil kinerja itu terungkap dalam analyst meeting full year 2017 di Ritz Carlton Hotel SCBD, Jakarta, Kamis (15/2).

Analyst meeting dihadiri oleh jajaran komisaris dan direksi Bank BJB serta para analyst pasar modal. Pertumbuhan kinerja Bank BJB ditunjukkan pula dari raihan dana pihak ketiga (DPK) 2017 sebesar Rp 81 triliun atau tumbuh sebesar 11,2  persen yoy. 

Direktur Utama Bank BJB Ahmad Irfan mengatakan, dari sisi pertumbuhan kredit,  kontribusi terbesar masih berasal dari segmen kredit konsumer. Kata dia, kredit konsumer masih menjadi captive market Bank BJB.

Menurutnya, kredit konsumer mengalami pertumbuhan 6,5 persen yoy. Salah satu pendorong pertumbuhan kredit konsumer itu, imbuh dia, yaitu pertumbuhan kredit pensiunan yang naik menjadi Rp 10,1 triliun. 

Terkait penekanan NPL menjadi 1,51 persen, lanjut dia, merupakan keberhasilan Bank BJB dalam menerapkan tingkat kehati-hatian. ‘’Kita harus agresif menyalurkan kredit, namun kredit yang berkualitas,’’ tandasnya.

Sementara Vice President divisi Corporate Secretary Bank BJB Hakim Putratama menambahkan, kinerja saham Bank BJB (BJBR) yang stabil sepanjang 2017 berhasil membawa BJBR  masuk dalam perhitungan indeks LQ-45.  Salah satu tolak ukur dalam perhitungan indeks LQ-45, sebut dia, yaitu BJBR menjadi salah satu perusahaan yang mempunyai nilai transaksi tinggi di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Upaya-upaya yang dilakukan Bank BJB dalam mempertahankan konsistensi, tutur Hakim, salah satunya melakukan inovasi dan pengembangan produk untuk mempermudah layanan nasabah. Di antaranya, T-Samsat bjb.  T-Samsat bjb adalah layanan pembayaran pajak kendaraan bermotor yang bisa dilakukan melalui sistem cicil atau angsur. Pembayaran ini nantinya didebet secara otomatis dari rekening nasabah. 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement