Rabu 14 Feb 2018 16:55 WIB

Pendapatan Masyarakat Gorontalo dari Jagung Meningkat Pesat

Petani jagung Gorontalo meraup pendapatan Rp 4 triliun dari produksi tahun 2017.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Seorang petani tengah memanen jagung miliknya (ilustrasi).
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Seorang petani tengah memanen jagung miliknya (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Produksi jagung Gorontalo terus meningkat setiap tahun. Bahkan tahun lalu, produksinya mencapai 1,5 juta ton.

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menyampaikan total nilai produksi jagung pada 2017, mampu meningkatkan pendapatan sebesar Rp 4 Triliun. "Bahkan 75 persen masyarakatnya yang ada di Gorontalo mampu naik haji dari jagung," ujarnya di Gorontalo, Rabu, (14/2).

Ia menyebutkan, Gorontalo memiliki potensi lahan pertanian seluas 198.655 hektar (ha). Dengan rincian lahan sawah 14.298 ha dan luas  bukan sawah 163.017 ha

"Panen jagung di provinsi Gorontalo hampir tidak mengenal waktu. Ini dapat dilihat dari perkiraan panen 2 bulan ke depan dengan luas areal yang akan dipanen 82.263 ha," tutur Ruslie.

Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha  (KPPU) Syarkawi Rauf menambahkan petani harus dibela dan dibantu. "Hal itu agar produksi jagung (di Gorontalo) yang dulu hanya 300 ribu ton menjadi sekarang 1,5 juta ton tersebut tidak dipermainkan oleh siapa pun," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement