Selasa 13 Feb 2018 08:58 WIB

OJK: Kredit Macet Perbankan di Solo Turun

Tingkat kredit macet di Kota Solo per Desember 2017 sebesar 1,62 persen.

Kredit macet (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Kredit macet (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Tingkat kredit macet tahun 2017 di Kota Solo mengalami penurunan seiring dengan kondisi perekonomian dalam negeri yang mulai membaik. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Surakarta mencatat tingkat non performing loan (NPL) atau kredit macet di Kota Solo per Desember 2017 sebesar 1,62 persen.

"Angka ini turun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar 2,01 persen," kata Kepala OJK Surakarta Laksono Dwionggo di Solo, Selasa (13/2).

Ia mengatakan jika dirinci, untuk NPL bank umum konvensional sebesar 1,68 persen, sedangkan bank umum syariah sebesar 1,01 persen. Sedangkan jika dirinci perwilayah, dikatakannya, untuk NPL terbaik di wilayah Soloraya yaitu Kabupaten Karanganyar, Sukoharjo, dan Boyolali, dengan masing-masing NPL 0,83 persen, 1,03 persen, dan 1,27 persen.

"Kalau untuk Kota Solo masih yang paling tinggi, yaitu 1,86 persen," katanya.

Sementara itu, mengenai capaian kinerja, dikatakannya, hingga bulan Desember 2017 total aset untuk bank umum konvensional dan bank umum syariah mengalami kenaikan sebesar 8,71 persen dari Rp 77,27 triliun menjadi Rp 84,00 triliun. Sedangkan untuk kredit, pihaknya mencatat ada kenaikan sebesar 8,21 persen dari Rp 65,74 triliun menjadi Rp 71,14 triliun.

"Selanjutnya untuk dana pihak ketiga juga mengalami kenaikan sebesar 10,49 persen dari Rp 57,75 triliun menjadi Rp 63,81 triliun," katanya.

Ia mengatakan khusus peningkatan kredit jika dirinci antara bank umum konvensional dan syariah, capaian kenaikan paling tinggi terjadi pada bank umum syariah yang naik 18,74 persen dari Rp 5,4 triliun menjadi Rp 6,4 triliun. "Kalau bank umum konvensional hanya naik 7,27 persen, yaitu dari Rp 60,34 triliun menjadi Rp 64,73 triliun," katanya.

Sedangkan untuk dana pihak ketiga, dikatakannya, pada bank umum syariah mengalami kenaikan sebesar 23,89 persen dari Rp 4,07 triliun menjadi Rp 5,05 triliun. Selanjutnya untuk bank umum konvensional naik sebesar 9,48 persen dari Rp 53,67 triliun menjadi Rp 58,76 triliun.

Pihaknya berharap prestasi capaian kinerja perbankan secara umum di Kota Solo dapat dipertahankan pada tahun ini. "Pada dasarnya bank harus terus berekspansi dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian sehingga masyarakat yang memperoleh fasilitas kredit bisa lebih banyak tetapi rasio NPL bisa tetap terjaga dengan baik," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement