Jumat 09 Feb 2018 11:06 WIB

20 IKM Ditargetkan Jadi Startup Tahun Ini

Pelaku IKM perlu memanfaatkan teknologi manufaktur terkini dan peluang e-commerce.

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nidia Zuraya
Startup. Ilustrasi
Foto: expertbeacon.com
Startup. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian membidik 20 Industri Kecil Menengah (IKM) untuk dijadikan sebagai perusahaan rintisan atau startup di tahun 2018. Direktur Jenderal IKM Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih mengatakan, jumlah itu meningkat dua kali lipat dibanding realisasi pada 2017 lalu ketika Kemenperin berhasil mencetak sembilan IKM menjadi startup.

Gati memandang, dalam menghadapi era ekonomi digital, pelaku IKM perlu memanfaatkan teknologi manufaktur terkini dan peluang e-commerce agar mereka 'naik kelas.' "Keberadaan startup sekarang sangat dibutuhkan untuk menjual produk-produk IKM lokal kita semakin meningkat serta menumbuhkan perdagangan melalui e-commerce," ujarnya, lewat keterangan tertulis, Jumat (9/2).

Untuk mencetak lebih banyak startup di tahun ini, Gati menyebut, Kemenperin memiliki program strategis untuk menyiapkan para pelaku IKM nasional menghadapi era digital, salah satunya melalui pembinaan program e-Smart IKM. Dalam implementasi program e-Smart IKM, Kemenperin menjalin kerja sama dengan sejumlah marketplace lokal, antara lain BliBli, Bukalapak, Tokopedia, Shopee, dan Blanja.

 

Sepanjang tahun 2017, sebanyak 1736 IKM telah mengikuti workshop e-Smart IKM. "Kerja sama melalui pemanfaatan konten digital ini diharapkan dapat meningkatan efektivitas program pengembangan industri," kata Gati.

Selain itu, ia melanjutkan, pihaknya juga telah bekerjasama dengan PT Ruang Raya Indonesia (ruangguru.com) untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) sektor industri melalui pemanfaatan teknologi informasi digital.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement