Kamis 08 Feb 2018 18:25 WIB

Panen Mulai Merata, Mentan Ingin Jaga HPP Gabah

Mentan antisipasi keluhan petani karena harga gabah di bawah HPP.

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Nur Aini
Penjual beras di Pasar Beringharjo Selasa (6/2). Ia mengatakan harga beras relatif stabil tinggi.
Foto: Republika/Neni Ridarineni
Penjual beras di Pasar Beringharjo Selasa (6/2). Ia mengatakan harga beras relatif stabil tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, saat ini telah terjadi panen di berbagai sentra produksi beras Indonesia. Untuk menjaga pendapatan petani, Mentan akan fokus menjaga Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk Gabah Kering Panen (GKP) yang sebesar Rp 3.700 per kilogram.

"Kami menjaga petani agar harga jangan di bawah HPP. Kami membentuk tim sergap di daerah sentral produksi di 7 provinsi. Jangan sampai ada petani mengeluh karena harga di bawah HPP," ujar Amran di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (8/2).

Amran mengaku telah mengunjungi langsung sejumlah sentra produksi beras di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Di Kabupaten Pati, Jawa Tengah harga beli GKP adalah sebesar Rp 3.900 hingga Rp 4.000 per kilogram. Dari satu kabupaten itu, ia mendapatkan data telah terjadi panen padi sebesar seribu ton.

Amran mengaku, saat ini telah terjadi penurunan harga gabah sekitar 25 hingga 30 persen dari sebelumnya yang mencapai Rp 6.500 per kilogram. Ia mengaku, harga gabah di sejumlah daerah lain bisa menyentuh level Rp 4.100 hingga Rp 4.500 per kilogram. Dengan penurunan harga gabah, Amran berharap hal itu juga akan berdampak pada penurunan harga beras di pasaran.

"Harusnya linear kan, harusnya turun 25 sampai 30 persen. Jadi, apa yang harus dilakukan? Membenahi rantai pasokan," ujar Amran.

Baca juga: Wagub NTB tak Sepakat dengan Rencana Impor Jagung

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement