REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Frisian Flag Indonesia (FFI) saat ini masih bekerja sama dengan Koperasi Peternakan Bandung Selatan Pangalengan (KPBS) Pangalengan, Kabupaten Bandung. Dalam kerja samanya tersebut, Frisian Flag memfasilitasi peternak sapi yang menyalurkan susu perahannya dengan harga yang adil.
DDP Manager dan FDOV Project Frisian Flag Indonesia Akhmad Sawaldi mengatakan fasilitas tersebut dilakukan dengan membangun Milk Collection Point (MCP) digital di Pangalengan. “MCP akan hasilkan produksi susu berkualitas tinggi, berdampak pada peningkatan kesejahteraan para peternak sapi perah,” kata Sawaldi, Senin (5/2).
Dia menjelaskan saat ini Frisian Flag Indonesia sudah memiliki lima MCP untuk memfasilitasi peternak sapi perah. MCP juga dibangun untuk mendorong para peternak sapi perah agar memiliki tata laksana dan kelola peternakan yang baik demi peningkatan kesejahteraan para peternak.
Kegiatan pengumpulan susu dari peternak di pengemoulan susu dengan sistem digital atau Milk Collection Point (MCP) Citere, Pangalengan, Bandung, Jawa Barat.
Saat ini, lanjut Sawaldi, KPBS Pangalengan mencatat data Total Plate Count (TPC) sekitar 0,3 juta cfu/ml untuk kualitas susu terbaik yang dihasilkan oleh para peternak sapi perah. “Indonesia masih terbilang jauh untuk dapat memproduksi susu secara mandiri,” ujar Sawaldi.
Dia memastikan, pembentukan MCP berada di bawah pilar Less and Better dari Program Sustainable Dairy Development Program (FDOV) Indonesia. Sawaldi menuturkan, program jangka panjang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas susu segar produksi Indonesia.
Program FDOV merupakan kemitraan publik dan swasta yang bertujuan untuk meningkatkan peternakan sapi perah di Indonesia. Program FDOV diluncurkan pada 2013 dan pelaksanaannya di Indonesia mencerminkan kemitraan jangka panjang antara FrieslandCampina, FFI, Koperasi Peternak Sapi Perah Lembang dan Pangalengan, Wageningen University, konsultan Friesland, Agriterra, dan Pemerintah Belanda.