Jumat 02 Feb 2018 19:34 WIB

Pelindo III Luncurkan Aplikasi Percepat Layanan Kepelabuhan

Aplikasi Home Terminal membuat pengguna dapat memesan berbagai jasa melalui ponsel.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Gita Amanda
Pelindo III berinovasi mempercepat dan mempermudah proses pemesanan layanan jasa kepelabuhanan dengan meluncurkan aplikasi mobile, Home Terminal, pada Kamis (1/2). Dengan memanfaatkan teknologi tersebut, pengguna jasa dapat memesan berbagai jasa kepelabuhanan cukup melalui aplikasi smartphone.
Foto: dok: Pelindo III
Pelindo III berinovasi mempercepat dan mempermudah proses pemesanan layanan jasa kepelabuhanan dengan meluncurkan aplikasi mobile, Home Terminal, pada Kamis (1/2). Dengan memanfaatkan teknologi tersebut, pengguna jasa dapat memesan berbagai jasa kepelabuhanan cukup melalui aplikasi smartphone.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pelindo III berinovasi mempercepat dan mempermudah proses pemesanan layanan jasa kepelabuhanan dengan meluncurkan aplikasi mobile bernama Home Terminal. Dengan memanfaatkan teknologi tersebut, pengguna jasa dapat memesan berbagai jasa kepelabuhanan cukup melalui aplikasi smartphone.

Ada empat fitur layanan yang terintegrasi dengan sistem operasi terminal (TOS). Yakni mulai dari vessel service, port activities, logistics, dan container management. "Fitur tersebut juga memungkinkan pengguna jasa memantau pergerakan kapal dan barangnya secara langsung (real-time online)," kata President Director, Pelindo III Askhara Danadiputra dalam siaran persnya, Jumat (2/2).

Pria yang akrab disapa Ari Askhara menambahkan, aplikasi Home Terminal dihadirkan sebagai nilai tambah layanan Pelindo III yang manfaatnya bisa langsung dirasakan oleh para customers. Aplikasi tersebut juga diakuinya sebagai media marketing dan informasi ke customer dan pasar (marketplace), sekaligus implementasi model pemasaran yang mengutamakan kebutuhan pelanggan.

"Home Terminal adalah sepenuhnya hasil karya anak bangsa dari tim IT Pelindo III didukung dengan sinergi sejumlah entitas internal dalam grup usaha," ujar Ari.

Selain sisi internal, lanjut Ari, sejumlah instansi eksternal dari pelaku usaha di pelabuhan juga dilibatkan untuk bersama mengembangkan aplikasi ini. Di antaranya yaitu Main Line Operator (MLO), Organda, pengelola depo, consignee, EMKL, freight forwarder, serta perusahaan dan agen pelayaran.

Sebelumnya sudah ada tujuh perusahaan pelayaran yang berkomitmen menggunakan aplikasi Home Terminal. "Untuk aplikasi yang mengintegrasikan semua layanan jasa kepelabuhanan, Home Terminal merupakan yang pertama di Indonesia," kata Ari.

Aplikasi Home Terminal juga diyakini Ari mampu merespons kebutuhan pengguna jasa dengan inovasi teknologi. Peningkatkan efisiensi pada bisnis proses yang dicapainya menjadi distrupsi teknologi mulai masuk ke industri logistik dan maritim.

Commercial and Operational Director Pelindo III, Mohammad Iqbal memaparkan, pada tahap awal aplikasi tersebut ditujukan untuk pelayanan kapal (vessel service). Yakni meliputi pemanduan (pilotage), penundaan (towage), penyandaran kapal (vessel berthing), pengisian bahan bakar (bunkering), pengisian air bersih (fresh water), jasa tambat (mooring/unmooring), pelayanan kapal (vessel handling), port clearance, penampungan limbah (waste disposal), daya kelistrikan (shore plug electricity), crew transfer, dan jasa terkait lainnya.

Aplikasi Home Terminal diimplementasikan bertahap mulai 1 Februari 2018 untuk vessel services di TPS dan TTL, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Tahap berikutnya pada Maret akan diperluas ke layanan terminal (port services) di seluruh terminal di Tanjung Perak.

"Kemudian di bulan April penerapannya sudah meningkat hingga layanan logistik sampai ke depo peti kemas dan tahap selanjutnya yakni container management," ujar Iqbal.

Saat sudah beroperasi penuh, lanjut Iqbal, aplikasi Home Terminal bisa melayani seluruh kebutuhan utama pengguna jasa kepelabuhanan. Nantinya, aplikasi tersebut diyakini akan mampu memotong rantai birokrasi, sehingga sangat efisien.

Kemudian kemampuannya untuk memonitor pergerakan kapal dan peti kemas dapat dikembangkan untuk mengendalikan dan mengevaluasi layanan lain. Semisal untuk mengendalikan dan mengevaluasi tingkat dwelling time di pelabuhan.

Sebab proses bisnis di pelabuhan secara prosedur dan praktiknya hampir sama, penggunaan Home Terminal sangat potensial untuk diterapkan di pelabuhan-pelabuhan lain. "Demi meningkatkan efektivitas kinerja logistik di Indonesia," kata Iqbal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement