Rabu 31 Jan 2018 21:14 WIB

Musim Hujan, Ribuan Hektare Sawah di Indramayu Kekeringan

Tanaman padi mulai mengering.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Nur Aini
kekeringan - ilustrasi
kekeringan - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Kekeringan yang melanda areal tanaman padi di Kabupaten Indramayu sudah mencapai 8.982 hektare. Petani berharap agar pihak terkait dapat menyelamatkan tanaman padi milik mereka.

 

"Areal yang kekeringan itu tersebar di Kecamatan Kandanghaur dan Losarang," ujar KabidTata Teknik Irigasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) KabupatenIndramayu, Yudi Suswanto, saat ditemui di sela rapat koordinasi pengairan di Kantor Dinas PUPR setempat, Rabu (31/1).

 

Yudi menyebutkan, di Kecamatan Kandanghaur, luas areal tanaman padi yang mengalami kekeringan mencapai 6.622 hektare. Sedangkan di Kecamatan Losarang, ada 2.360 hektare. Dari kedua kecamatan itu, kekeringan terparah terjadi di wilayah Kecamatan Kandanghaur.

 

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, Rabu (31/1) siang, di Kecamatan Kandanghaur, tanah di areal sawah nampak retak-retak dan mengeras. Tak sedikit daun padi yang menguning pada bagian ujungnya karena lama tak mendapat pasokan air. Bahkan, ada pula tanaman padi yang mengering di bagian pangkal hingga ujungnya.

 

Hujan yang sempat turun pada Selasa (30/1) sore di wilayah itupun tak memberikan pengaruh yang signifikan. Air hujan langsung meresap ke dalam retakan tanah yangmengeras sehingga tak sampai tergenang. Apalagi, cuaca sepanjang Rabu (31/1) kembali terik.

 

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Kandanghaur, Waryono, mengatakan, hingga Rabu (31/1) siang, kekeringan yang melanda wilayahnya semakin meluas. Tak hanya terjadi di empat desa, kekeringan bahkan terjadi di 11 desa dari total 13 desa yang ada di Kecamatan Kandanghaur.

 

Adapun 11 desa itu, yakni Desa Karanganyar, Wirakanan, Wirapanjunan, Karangmulya, Bulak,Curug,  Eretan Kulon, Eretan Wetan, Ilir, Parean Girang dan Pranti.

 

Waryono mengatakan, luas areal tanaman padi yang mengalami kekeringan di 11 desa itu ada 6.000-an hektare. Adapun umur tanaman padinya bervariasi, mulai dari yang baru tanam hingga ada yang 40 harian. "Bahkan ada yang belum bisa tanam sama sekali karena lahannya kering. Padahal benih yang disemainya sudah ketuaan dan harus segera ditanam, " kata Waryono.

 

Waryono mengakui, hujan memang mengguyur wilayahnya pada Selasa (30/1) sore. Namun, berdasarkan pengukuran yang dilakukannya, curah hujan saat itu hanya kurang dari satu milimeter. Padahal, untuk membuat air di sawah sampai tergenang, dibutuhkan curah hujan minimal 30 milimeter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement