REPUBLIKA.CO.ID,DUBAI (Reuters) -- Harga saham perusahaan investasi Arab Saudi, Kingdom Holding naik tajam pada Senin (29/1). Kenaikan itu di atas level harga saat bos Kingdom Holding, Pangeran Alwaleed bin Talal, belum ditahan dalam aksi bersih-bersih yang dilakukan Komite Anti Korupsi Saudi pada awal November lalu.
Saham Kingdom Holding naik 5,6 persen menjadi 10,60 rial pada Senin (29/1). Pada Ahad pun, saham Kingdom Holding naik 10 persen. Harga saham Kingdom Holding sempat mencapai harga 10,28 rial sebelum Pangeran Alwaleed ditahan, demikian dilansir Reuters, Senin (29/1).
Pangeran Alwaleed dibebaskan pada Sabtu (27/1) ditahan lebih dari dua bulan oleh Komite Anti Korupsi yang dipimpin Pangeran Mahkota Mohammad bin Salman. Namun, Pemerintah Saudi menyatakan akan menjaga kepemilikan Kingdom Holding di tangan mereka.
Pangeran Alwaleed ditahan di Ritz-Carlton sejak awal November bersama puluhan tahanan lainnya. Dalam wawancara pertamanya sejak ditahan pada November, Pangeran Alwaleed mengatakan kepada Reuters bahwa dia bersikap kooperatif dalam melakukan pembicaraan dengan pihak berwenang. Ia sempat dikabarkan mengajukan tawaran sejumlah aset miliknya sebagai barter kebebasan.
Dia berharap untuk tetap memegang kendali penuh atas firma investasi globalnya Kingdom Holding Co tanpa diminta menyerahkan aset kepada pemerintah. Kingdom Holding sendiri berinvestasi pada perusahaan-perusahaan utama dunia seperti Twitter dan Citigroup.