REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Untuk memacu produktivitas komoditas nonpetikemas, Pelindo III berinisiatif melibatkan beberapa pihak swasta. Terdapat dua perusahaan swasta yang bersinergi dengan Pelindo III untuk menggarap sektor nonpetikemas.
Kedua perusahaan tersebut, yaitu PT Optima Sinergi Comvestama sebagai mitra pengembangan terminal liquefied natural gas (LNG) di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dan PT Gresik Jasatama sebagai mitra pengelolaan fasilitas pelabuhan untuk terminal log dan barang curah di Pelabuhan Gresik.
Sementara itu, dalam hal pengembangan kawasan industri, Pelindo III menggandeng PT Kawasan Industri Kenda untuk mengembangkan Kawasan Industri Kendal (KIK) termasuk di dalamnya adalah kerja sama di bidang logistik, jasa kepelabuhanan, dan jasa terkait lainnya di Pelabuhan Kendal yang disiapkan untuk bertaraf Internasional.
Berdasarkan siaran pers yang diterima Republika.co.id, kerja sama lainnya juga dijalin dengan Badan Pengembangan Wilayah Surabaya Madura (BPWS) dilibatkan untuk melakukan studi pengembangan Pelabuhan Tanjung Bulupandan dengan lingkup pengembangan kawasan di kaki jembatan sisi Surabaya dan Madura serta kawasan khusus di utara Pulau Madura.
"Kami bernisiatif mengambil langkah korporasi untuk melibatkan pihak swasta guna memacu produktivitas komoditas non-petikemas di pelabuhan sekaligus mendorong percepatan pengembangan kawasan industri di sejumlah daerah," demikian disampaikan President Director Pelindo III, IG. N. Askhara Danadiputra saat memberi sambutan pada acara penandatanganan Memorandum of Collaboration (MoC), di Kantor Pusat Pelindo III, Surabaya, Jumat (26/1).
Selain itu Ari menjelaskan, beleid ini juga hendak memantapkan posisi perusahaan pelat merah kepelabuhanan itu sebagai pemimpin bisnis di wilayah kerja pelabuhan.
Lebih rinci, Ari menjelaskan kerja sama yang dilakukan Pelindo III dan PT Optima Sinergi Comvestama meliputi pengembangan dan pengoperasian terminal LNG serta pasokan LNG, penyediaan jasa logistik, hingga peningkatan kompetensi pegawai dalam hal pengelolaan gas. Sedangkan dengan PT Gresik Jasatama, kerja sama akan berkutat pada optimalisasi terminal log dan barang curah di Pelabuhan Gresik.
Dalam sambutannya, Ari juga menyinggung pengembangan pembangunan Kawasan Industri Kendal. Keseriusan Pelindo III untuk berekspansi di Kabupaten Kendal pun dikonkretkan dengan menggandeng PT Kawasan Industri Kendal.
Bentuk kerja sama kedua pihak meliputi pengembangan pembangunan, pengoperasian, termasuk pendanaan Kawasan Industri Kendal dan Kendal International Port. "Kami ingin memberikan alternatif tambahan bagi para pelaku usaha yang hendak berinvestasi di Kendal dan sekitarnya," jelasnya.
Pelindo III juga menaruh perhatian pada percepatan pembangunan di Pulau Madura dengan mengajak BPWS untuk mempersiapkan dokumen studi pengembangan Pelabuhan Tanjung Bulupandan, yang terintegrasi dengan Pengembangan Kawasan Khusus Madura (KKM), Kawasan Industri Khusus serta pengembangan bisnis lainnya.
Bagi Ari Askhara, pertumbuhan ekonomi seharusnya dirasakan oleh seluruh masyarakat Jawa Timur, tidak hanya menjadi milik masyarakat Surabaya dan sekitarnya.
"Kami bertekad warga Madura mengalami pertumbuhan ekonomi sepesat Surabaya," pungkas Ari.