Ahad 28 Jan 2018 11:10 WIB

Belanja di Solo Berhadiah Rumah

Solo Great Sale diikuti 5.000 tenant.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nur Aini
solo great sale surakarta-go-id
Foto: pariwisatasolo.surakarta.go.id
solo great sale surakarta-go-id

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Solo Great Sale kembali digelar. Agenda tahunan tersebut menyuguhkan berbagai hadiah menarik bagi masyarakat yang berbelanja baik di pasar tradisional maupun pasar ritel moderen di Kota Solo.

Acara SGS keempat yang diselenggarakan Pemerintah Kota Solo itu diikuti sebanyak 5.000 tenant mulai dari pedagang pasar tradisional, pasar ritel modern, pertokoan, hotel, hingga restoran. 

Masing-masing tempat belanja menyuguhkan beragam potongan harga agar menarik pembeli. Setiap warga yang berbelanja di tempat-tempat yang mengikuti SGS dengan nominal total belanja minimal Rp 50 ribu rupiah bisa menukarkan struk pembayaran dengan kartu SGS. Kartu tersebut berisi satu poin untuk total belanja minimal Rp 50 ribu.  

Tak tanggung-tanggung, pada gelaran SGS tahun ini, hadiah utama yang ditawarkan bagi warga yang memperoleh poin berbelanja terbanyak yakni sebuah rumah di Solo Raya. Selain itu ada juga hadiah lainnya yakni satu unit mobil, 5 unit sepeda motor, 10 unit sepeda gunung, serta 5 paket berwisata ke luar negeri. Pemenang akan diumumkan diakhir event pada 28 Februari mendatang. 

Ketua panitia SGS, Gareng Haryanto mengatakan SGS merupakan upaya untuk mendongkrak perekonomian kota Solo. Ia pun menargetkan pada gelaran SGS keempat target transaksinya bisa mencapai Rp 400 miliar. "Dengan tema semarak budaya belanja cerdas tanpa batas, saya targetkan transaksi empat ratus miliar," kata Sugeng saat membuka SGS di Perempatan Ngarsopuro, Solo pada Ahad (28/1). 

Target transaksi untuk SGS tahu ini lebih tinggi dari target tahun sebelumnya. Pada gelaran SGS 2016, dari target Rp 200 miliar teratat transaksi hingga penutupan acara tersebut mencapai Rp 237 miliar.

Gelaran SGS tahun ini diikuti oleh 44 pasar tradisional yang ada di Kota Solo. Sehingga membuka kesempatan besar bagi warga untuk memperoleh banyak poin dengan berbelanja di pasar-pasar tradisional. Sugeng menambahkan SGS  juga bertujuan untuk membudayakan transaksi non tunai di masyarakat. Sebab selain di pusat-pusat perbelanjaan moderen, sejumlah pasar tradisional di Solo pun telah dilengkapi dengan sistem pembayaran nontunai.

Tak hanya bagi pembeli, SGS juga menjadi momentum bagi pusat-pusat perbelanjaan, hotel, dan restoran di Solo untuk bersaing menjadi yang terbaik. Ada beberapa kategori perlombaan untuk tennat yang mengikuti SGS diantaranya pasar terheboh, lurah pasar terbaik dan lainnya. 

Gelaran SGS sebulan penuh itu juga akan dimeriahkan dengan berbagai event lainnya seperti Gerebeg Sudiro, Kirab Budaya Hari Jadi Kota Solo, hingga Semarak Jenang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement