Jumat 26 Jan 2018 01:43 WIB

HIPKA: Lampung Bisa Jadi Pusat Perekonomian Baru di Sumatra

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung pada kuartal ketiga 2017 meningkat 3,52 persen

Kamrussamad
Foto: Darmawan / Republika
Kamrussamad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA) menilai, Lampung bisa menjadi pusat perekonomian baru di wilayah Sumatra. Hal itu berdasarkan pertumbuhan produksi bidang lapangan usaha pengadaan listrik dan gas tertinggi sebesar 46,48 persen pada kuartal terakhir 2017.

"Lampung juga telah didukung sarana infrastruktur memadai yang merupakan jalur logistik Pulau Jawa ke Sumatera," kata Ketua HIPKA Kamrussamad di Jakarta, Kamis (26/1).

Kamrussamad mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung pada kuartal ketiga 2017 meningkat 3,52 persen dibanding kuartal sebelumnya. Dari sisi produksi pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan konstruksi sebesar 17,55 persen dan pengeluaran pertumbuhan tertinggi dari komponen pembentukan modal tetap bruto mencapai 14,18 persen.

"Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 15,41 persen," tutur Presidium KAHMI tersebut.

Secara total, pertumbuhan ekonomi Lampung hingga kuartal ketiga 2017 mencapai 5,13 persen dengan pertumbuhan tertinggi dari sisi produksi dicapai lapangan usaha pengadaan listrik dan gas mencapai 36,14 persen. Kemudian dari sektor pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai komponen pengeluaran konsumsi sebesar 12,82 persen.

Perekonomian Provinsi Lampung kuartal ketiga 2017 berdasarkan produk domestik regional bruto atas dasar harga berlaku mencapai Rp82,28 triliun dan atas dasar harga konstan pada 2010 mencapai Rp57,96 triliun.

Kamrussamad menambahkan, Lampung dikenal sebagai daerah yang memunculkan ekonom andal di Indonesia seperti Sri Mulyani, Aburizal Bakrie dan Zulkifli Hasan.

Kamrussamad menyebutkan pertumbuhan ekonomi wilayah Pulau Sumatra kuartal ketiga pada 2017 mencapai 4,43 persen dengan pertumbuhan tertinggi terjadi di Provinsi Sumatra Selatan yang tumbuh 5,56 persen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement