REPUBLIKA.CO.ID,CIAMIS -- Bupati Ciamis Iing Syam Arifin menyatakan daerahnya akan kembali mengalami surplus beras untuk periode panen pada Februari-Maret tahun ini. Ia memperkirakan terdapat surplus sebanyak 200 ribu ton. Nantinya beras yang surplus itu akan dijual ke luar daerah.
Politisi Golkar tersebut menilai jumlah beras yang diproduksi di Ciamis melebihi dari kebutuhan konsumsi penduduk. Berarti lewat surplus itu, maka beras Ciamis mampu dinikmati masyarakat luar Ciamis.
"Surplus beras dari 35 ribu lahan sawah, mudah-mudahan target tercapai hasilkan 230 ribu ton padi. Sementara yang dikonsumsi hanya 30 ribu berdasarkan data penduduk. Berarti 200 ribu ton silahkan jadi beras nasional, karena kami surplus," katanya pada wartawan dalam Gerakan Panen dan Serap Gabah di Dusun Sanding, Desa Sandingtaman, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis, Kamis (25/1).
Ia menyebut beras Ciamis bahkan dijual ke Ibu Kota Jakarta dan kota besar lainnya di Jawa. Selain itu, kata dia, beras Ciamis paling jauh dijual hingga Lampung dan pulau Kalimantan.
"Target pengiriman ada yang ke Lampung dan Kalimantan yang jauhnya. Asalnya dari lima lumbung beras Lakbok, Purwadadi, Banjarsari, Banjaranyar dan Pamarican," sebutnya.
Guna mendukung sektor pertanian terus mencapai surplus, ia menjanjikan keberpihakan kebijakan pada petani. Misalnya dengan pemberian bantuan pupuk dan alat pertanian.
"Masalah petani itu banjir, pupuk atau alat pertanian. Sekarang sudah diupayakan dipenuhi. Irigasi bagus apalagi ada bendungan leuwikeris airnya 9 juta meter kubik bisa bantu pertanian. Kalau alat pertanian secukupnya difasilitasi," jelasnya.