Kamis 25 Jan 2018 02:02 WIB

56 Ribu Nasabah KUR BRI Naik ke Komersial

Hingga Desember 2017, BRI berhasil menyalurkan KUR sebesar Rp 69,4 triliun.

Red: Nur Aini
Nasabah melakukan tansaksi menggunakan mesin ATM Bank BRI di Jakarta, Senin (13/6). (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Nasabah melakukan tansaksi menggunakan mesin ATM Bank BRI di Jakarta, Senin (13/6). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekitar 56 ribu nasabah Kredit Usaha Rakyat (KUR) PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk (BRI) "naik kelas" menjadi nasabah komersial sepanjang 2017.

"Yang naik kelas, total nasabahnya ada 56.154 debitur. Untuk yang KUR ritel yang masuk ke komersial ritel 1.880 debitur," kata Direktur Kredit Mikro dan Ritel BRI Priyastomo saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (24/1).

Sejak Januari hingga Desember 2017, BRI berhasil menyalurkan KUR sebesar Rp 69,4 triliun kepada lebih dari 3,7 juta debitur baru. Dari jumlah KUR yang telah disalurkan tersebut, sebesar 41 persen telah digunakan untuk sektor produktif.

Apabila dihitung mundur sejak KUR skema baru diluncurkan pada Agustus 2015, BRI telah berhasil menyalurkan KUR skema baru senilai Rp 155 triliun kepada lebih dari 8,6 juta debitur.

Untuk menggenjot pertumbuhan kredit mikro, kata Priyastomo, pihaknya memiliki tiga strategi. Strategi pertama terkait pemasaran, yaitu BRI akan menyasar komunitas. "Kami kembangkan juga berdasarkan kredit-kredit yang sudah lunas, harus bisa kita ambil lagi. Kredit KUR atau mikro yang sudah lunas itu prioritas utama kita layani kembali," ujar Priyastomo.

Adapun strategi kedua, dari sisi proses bisnis, BRI akan melakukan perbaikan dengan penyaluran kredit melalui digital yaitu menggunakan layanan aplikasi BRISpot. "Dengan BRISpot, diharapkan proses kredit bisa lebih cepat dari tiga hari menjadi sehari. Sehingga itu bisa menjadi bagian kita bisa memasarkan KUR juga. BRISpot juga untuk efisiensi," kata Priyastomo.

Sementara itu, strategi terakhir yaitu dari sisi tenaga pemasaran. BRI terus meningkatkan kualitas tenaga pemasarannya melalui pelatihan dan upaya peningkatan kemampuan lainnya. "Kami juga ada 'reward' dan remunerasi, sehingga mereka terpacu untuk terus meningkatkan produktivitas," ujarnya.

Penyaluran kredit BRI secara konsolidasi hingga akhir Desember 2017 sebesar Rp 739,3 triliun atau tumbuh 11,4 persen dibandingkan penyaluran kredit pada posisi akhir Desember 2016 yang mencapai Rp 663,4 triliun.Penyaluran kredit BRI masih didominasi oleh kredit kepada segmen UMKM yang mencapai 74,6 persen dari total portofolio kredit BRI.

BRI menargetkan porfotolio kredit UMKM terus meningkat hingga mencapai 80 persen dari total keseluruhan kredit BRI. Penyaluran kredit BRI secara konsolidasi sebesar Rp 739,3 triliun masih didominasi oleh penyaluran kredit mikro yakni sebesar Rp 239,5 triliun, kredit konsumer Rp 114,6 triliun, kredit ritel dan menengah Rp 197,8 triliun dan kredit korporasi Rp 187,4 triliun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement