REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) mengemukakan bahwa PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Artajasa) telah menyampaikan rencananya untuk mencatatkan sahamnya melalui mekanisme penawaran umum perdana saham (initial public offering) pada 2018. "Artajasa akan melepas sekitar 20 persen sahamnya ke publik," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat di Jakarta, Selasa (23/1).
Ia mengatakan bahwa manajemen Artajasa menggunakan laporan keuangan tahun buku September 2017 sebagai salah satu syarat pengajuan IPO. Pihak manajemen juga telah melakukan penyusunan prospektus yang selanjutnya disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
PT Artajasa Pembayaran Elektronis merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa layanan transaksi elektronis, salah satu layanannya ATM (Anjungan Tunai Mandiri) Bersama. Ia juga mengemukakan, perusahaan konsumer di sektor pengolahan hasil laut, PT Kelola Mina Laut (KML) juga telah menyampaikan minatnya untuk melakukan IPO pada tahun ini dengan melepas sekitar 40 persen sahamnya.
Selain itu, perusahaan bidang pengolahan bahan kimia, PT Tridomain Performance Materials juga merencanakan hal sama. Pada 2018 ini, baru terdapat satau perusahan yang telah remi mencatatkan sahamnya di BEI, yakni PT LCK Global Kedaton Tbk dengan kode perdagangan LCKM dengan melepas sebanyak 200 juta saham seharga Rp208 per saham.
Sebelumnya, Direktur Utama BEI, Tito Sulistio mengatakan bahwa pihaknya menargetkan sebanyak 35 perusahaan akan melakukan IPO pada tahun 2018 ini. Jumlah itu sama dengan target tahun sebelumnya. "Kita targetkan 35 perusahaan IPO, insya Allah tercapai," ujarnya.