REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk tetap melakukan renegosiasi kontrak pesawat bersama pihak manufaktur atau lessor. Langkah tersebut sejalan dengan efisiensi yang dilakukan Garuda Indonesia.
"Sehingga dapat menurunkan harga sewa pesawat hingga 25 persen," kata Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Hengki Heriandono di Jakarta, Selasa (23/1).
Masih kata Hengki, Garuda Indonesia terus memaksimalkan potensi armada yang ada saat ini dengan melakukan utilisasi armada. Hengki memastikan hal tersebut dilakukan di rute-rute padat penumpang.
Strategi pemasaran juga dilakukan selama Garuda Indonesia melakukan efisiensi. "Strategi pemasaran melalui penetrasi pasar digital dengan capaian transaksi digital di 2017 mencapai 186,5 juta dolar AS atau meningkat 7,2 persen," ujar Hengki.
Untuk itu, Hengki menegaskan Garuda Indonesia tetap mengapresiasi masukan yang disampaikan Asosiasi Pilot Garuda Indonesia (APG). Hengki memastikan, apa yang disampaikan para pekerja tetap menjadi perhatian perusahaan.
Sebelumnya, Serikat Pekerja PT Garuda Indonesia membocorkan beberapa hal yang dinilai tidak sesuai dengan efisiensi yang dilakukan. Beberapa diantaranya seperti pemberosan jabatan direksi, penambahan armada yang dilakukan tidak sesuai dengan kemajuan managemen, dan lainnya.
Serikat pekerja tersebut akhirnya meminta pemerintah bisa merombak kembali susunan direksi. Sebelumnya Garuda Indonesia memiliki enam direksi namun saat ini sudah diubah menjadi sembilan direksi.