REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Operator kereta api Bandara Soekarno-Hatta, PT Railink, menyesuaikan harga tiket dengan layanan yang diberikannya. Penyesuaian tersebut diberlakukan lantaran Railink masih belum mengoperasikan seluruh stasiunnya. Masih ada dua stasiun yang belum siap sehingga penumpang baru terlayani di tiga stasiun, yakni Stasiun Sudirman Baru (BNI City), Batu Ceper, Bandara Soekarno-Hatta.
Ke depannya, rute kereta tersebut akan menjadi Stasiun Manggarai-Sudirman Baru-Duri-Batu Ceper-Bandara Soekarno-Hatta. Mengingat ada perbedaan jarak tempuh yang lebih pendek maka Railink menyesuaikan harga tiketnya.
"Kami juga memberikan perbedaan tarif untuk mengakomodir permintaan masyarakat," kata Direktur Operasi dan Teknik Railink Porwanto HN, Jumat (19/1).
Untuk tarif perjalanan Stasiun Sudirman Baru-Bandara Soetta dan sebaliknya, tarif kereta bandara ditetapkan Rp 70 ribu. Namun, untuk rute Stasiun Sudirman Baru-Batu Ceper dan Batu Ceper-Bandara Soekarno-Hatta sudah tidak dikenakan tarif flat. "Kini masyarakat dari Kota Tangerang atau sekitar Stasiun Batu Ceper bisa ke bandara dengan tarif Rp 35 ribu." jelas Porwanto.
Sementara itu, penumpang di Stasiun Bandara Soekarno-Hatta yang ingin menuju terminal 1, 2, dan 3 dapat melanjutkan perjalanan dengan Skytrain atau kereta layang. Porwanto memastikan pelayanan Skytrain juga ditingkatkan agar lebih cepat waktu tunggunya.
Sementara itu, penumpang di Stasiun Sudirman Baru juga bisa terintegrasi langsung selain dengan commuter line di Stasiun Sudirman Lama. "Di Stasiun Sudirman Baru tersedia moda angkutan taksi berargo dan bus PPD menuju Gambir dan Blok M. Rencananya, mendatang akan ada bus Transjakarta," ungkap Porwanto.
Selain adanya penyesuaian harga tiket KA bandara, Railink juga telah menambah jumlah perjalan kereta perharinya. Semula KA bandara hanya beroperasi sebanyak 42 kali namun mulai 19 Januari 2018 menjadi 50 perjalanan per harinya.