Kamis 18 Jan 2018 09:16 WIB

Trump akan Kenakan Denda Besar ke Cina Terkait Pencurian

Rep: Rizky Jaramaya/Fuji Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Bendera Cina-Amerika
Foto: washingtonote
Bendera Cina-Amerika

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump mempertimbangkan untuk menjatuhkan denda besar terhadap dugaan pencurian kekayaan intelektual oleh Cina. Hal ini mengindikasikan bahwa Pemerintah Amerika Serikat akan melakukan tindakan "balas dendam" terhadap perdagangan Cina.

Dalam sebuah wawancara dengan Reuters, Kamis (18/1), Trump dan penasihat ekonominya Gary Cohn mengatakan, Cina telah memaksa perusahaan Amerika Serikat mengalihkan kekayaan intelektualnya sebagai bagian dari biaya melakukan bisnis di negara tersebut. Amerika Serikat telah memulai penyelidikan perdagangan terhadap masalah ini. Perwakilan Perdagangan Amerika Serikat akan segera memberikan rekomendasi mengenai persoalan itu.

"Kami memiliki potensi kekayaan intelektual yang sangat besar, dimana akan segera keluar," ujar Trump dalam wawancara tersebut.

Adapun, Trump tidak menjelaskan lebih rinci apa yang dimaksud dengan denda terhadap Cina. Dalam Undang-Undang Perdagangan 1974, Pemerintah Amerika Serikat dapat memberlakukan tarif balasan atas barang-barang Cina atau sanksi perdagangan lainnya hingga Cina mengubah kebijakannya. Trump menyebutkan, dugaan pencurian kekayaan intelektual ini dapat menyebabkan kerugian yang tinggi.

"Kita membicarakan kerusakan besar, kita berbicara tentang angka yang bahkan belum pernah anda pikirkan," kata Trump.

Sebelumnya, pebisnis Amerika Serikat mengatakan mereka telah kehilangan ratusan miliar dan jutaan pekerjaan karena adanya dugaan pencurian kekayaan intelektual oleh perusahaan Cina. Mereka menyebut, Cina telah mencuri gagasan kekayaan intelektual, dan perangkat lunak sebagai bagian dari harga untuk melakukan bisnis di negara tersebut.

Presiden Trump mengatakan, dia ingin Amerika Serikat memiliki hubungan yang baik dengan Cina. Namun, Cina diharapakan dapat memperlakukan Amerika Serikat dengan adil.

Trump akan mengumumkan beberapa tindakan terjadap Cina mengenai perdagangan. Dia mengatakan, persoalan itu akan dibahas dalam pidato kenegaraan pada 30 Januari 2018 mendatang. Ketika ditanya mengenai adanya potensi perang dagang terhadap panel baja, aluminium dan surya, Trump berharap tidak akan terjadi perang dagang.

"Saya tidak berpikir begitu, saya harp tidak ada (perang dagang). Tapi kalau ada, ya ada," kata Trump.

Adapun Bloomberg melaporkan pada awal bulan ini pejabat Cina meninjau kembali kepemilikan valuta asing di Amerika Serikat. Pejabat Cina tersebut merekomendasikan perlambatan atau penghentian pembelian obligasi Treasury AS. Terkait hal ini, Trump mengatakan, langkah tersebut tidak akan merugikan perekonomian AS.

"Kami tidak pernah membicarakannya, mereka harus melakukan apa yang mereka lakukan," ujar Trump.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement