REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Yuana Setyowati mengatakan realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada 2017 mencapai Rp 96,71 triliun. Hanya saja, penyaluran KUR tersebut belum mencapai target penyaluran KUR pada 2017 yaitu Rp 110 triliun.
"Realisasinya baru 87,9 persen melalui 49 lembaga keuangan penyalur," kata Yuana di Kementerian Koperasi dan UKM, Rabu (17/1).
Dia mengungkapkan, penyerahan KUR kepada 49 lembaga keuangan tersebut kepada 34 bank, empat lembaga keuangan, dan dua koperasi. Penyaluran KUR tersebut dengan jumlah debitur sekitar empat juta orang.
Yuana memastikan penyaluran KUR pada 2017 tersebar pada lima sektor usaha. "KUR disalurkan untuk sektor perdagangan 58 persen. Lalu 24 persen itu untuk sektor pertanian, perkeunan, dan kehutanan. Untuk sektor jasa 11 persen, industri pengolahan 5,5 persen, dan perikanan 1,5 persen," kata Yuana.
Untuk percepatan penyaluran KUR, kata Yuana, pihaknya bekerja sama dengan pemerintah daerah melaksanakan kegiatan koordinasi dan sosialisasi. Begitu juga dengan pendampingan kepada UMKM agar memudahkan dalam mengakses KUR.
Dia menjelaskan dalam kegiatan koordinasi dan sosialisasi tersebut dilakukan di 19 provinsi. "Dalam sosialisasinya itu pesertanya sebanyak 950 orang. Beberapa diantaranyas eperti di Sumatra Utara, Aceh, Kepulauan Riau, Bali, Yogyakarta, Maluku, Papua Barat, dan lainnya," ungkap Yuana.
Dalam pendampingan KUR 2017, Kementerian Koperasi dan UKM merekrut sebanyak 350 tenaga pendamping. Dengan realisasi sebanyak 14.014 usaha mikro kecil yang didampingi. Sementara realisai akad KUR sebanyak Rp 211,6 miliar dengan proposal pengajuan Rp 380,4 miliar.