Rabu 17 Jan 2018 17:39 WIB

Pedagang Duga Ada Permainan Harga di Peternak Ayam

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Nur Aini
Pedagang melayani pembeli daging ayam potong di Pasar Senen, Jakarta, Ahad (14/1).
Foto: Republika/ Wihdan
Pedagang melayani pembeli daging ayam potong di Pasar Senen, Jakarta, Ahad (14/1).

REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Persatuan Pasar dan Warung (Pesat) Provinsi Jawa Barat memprotes kenaikan harga daging ayam yang semakin meroket sejak beberapa pekan terakhir. Kenaikan harga daging ayam yang mahal diduga karena adanya permainan harga di tingkat perusahaan peternak ayam.

Ketua Koperasi Pesat Bakti Bangsa, Iim Ruhimat mengatakan, harga daging ayam di tingkat penjual mencapai Rp 38 ribu hingga Rp 40 ribu per kilogram. Sementara, di tingkat perusahaan peternak, harga mencapai Rp 23 ribu per kilogram.

"Permasalahan harga daging yang tinggi disebabkan ada permainan harga di tingkat perusahaan peternak ayam," ujarnya, Rabu (17/1). Menurutnya, padahal pada 2015, lalu terjadi kesepakatan bahwa harga daging ayam di tingkat peternak maksimal di angka Rp 20 ribu per kilogram.

Namun, menurutnya, kenyataan di lapangan harga di tingkat perusahaan peternak saat ini mencapai Rp 23 ribu per kilogram. "Seharusnya mereka (peternak) nggak melambung, ikuti saja kesepakatan maksimal Rp 20 ribu," ungkapnya.

Ia menuturkan, pemerintah pusat harus memiliki komitmen untuk mengendalikan harga daging ayam. Di antaranya ketika harga tinggi seperti ini maka pemerintah harus menegur para pengusaha peternak ayam. "Jangan sampai kita dengan PT seperti diadu, kita kan mitra," katanya.

 

Dia menambahkan, para pedagang ayam di pasar tradisional di Jawa Barat akan menggelar aksi mogok dagang mulai hari Jumat, (19/1) pukul 05.00 WIB hingga Ahad (21/1) pukul 18.00 WIB.

 

Baca juga: Harga Daging Ayam Naik, Pedagang Ancam Mogok Massal

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement