Sabtu 13 Jan 2018 10:26 WIB

Harga Cabai di Jember Cenderung Fluktuatif

Cabai Merah Sumbang Inflasi Oktober. Cabai merah dijajakan oleh pedagang di Pasar Senen, Rabu (1/11).
Foto: Republika/ Wihdan
Cabai Merah Sumbang Inflasi Oktober. Cabai merah dijajakan oleh pedagang di Pasar Senen, Rabu (1/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Jember, Jawa Timur, masih cenderung fluktuatif. Hal itu dikarenakan naik dan turunya komoditas tersebut dipengaruhi oleh pasokan dari petani di wilayah setempat dan luar daerah.

"Selama sepekan terakhir harga cabai masih fluktuatif di kisaran Rp 35.000 hingga Rp 45.000 per kilogram di pasaran," kata Ahmad, salah seorang pedagang kebutuhan bumbu dapur dan sayur mayur di Pasar Tanjung, Jember, Sabtu (13/1).

Menurutnya pasokan cabai di Pasar Tanjung, Jember, didapatkan pedagang dari petani di berbagai daerah, seperti Lumajang dan Bondowoso karena pasokan petani cabai di Kabupaten Jember berkurang. "Kalau pasokan cabai dari luar daerah cukup melimpah, maka harga cabai di pasaran turun dan begitu sebaliknya harga cabai akan naik, apabila pasokan ke pedagang di pasar tradisional menipis," tuturnya.

Ia mengatakan pedagang cabai juga mengurangi jumlah pembelian karena tingginya curah hujan menyebabkan komoditas bahan baku sambal tersebut tidak bertahan lama untuk disimpan dan mudah busuk. "Harga cabai rawit terus merangkak naik pada awal Januari 2018, yakni mencapai Rp 45.000 per kilogram untuk kualitas super, sedangkan untuk cabai rawit campuran merah dan hijau sekitar Rp 40.000 per kilogram," katanya.

Berdasarkan pantauan di Pasar Kebonsari, Pasar Kreongan, dan Pasar Tanjung, harga cabai rawit pada Sabtu (6/1) pekan lalu mengalami kenaikan dari Rp 37.000 menjadi Rp 38.000 per kilogram, kemudian pada Kamis (11/1) terpantau harganya menurun dari Rp 38.000 menjadi Rp 33.000 per kilogram, dan pada Jumat (12/1) kembali naik dari Rp 33.000 menjadi Rp 37.000 per kilogram.

Sementara Kepala Dinas Perdagangan (Disperindag) Jember Anas Ma'ruf mengatakan pihaknya terus memantau harga sejumlah komoditas pangan seperti beras, telur ayam ras, daging ayam ras, bumbu dapur, dan sayur mayur. "Biasanya pada musim hujan seperti ini harga sayur mayur dan bumbu dapur, serta cabai mengalami kenaikan karena pasokan ke pasar tradisional berkurang dan belum adanya panen raya," tuturnya.

Ia mengatakan petugasnya selalu mengecek harga sejumlah komoditas pangan setiap harinya terutama bahan pokok, sehingga pihak Disperindag Jember dapat mengetahui naik dan turunnya harga komoditas tersebut di pasaran, namun dipastikan stok pangan di Jember cukup.

"Untuk menekan tingginya harga beras, pihak Bulog Jember sudah melakukan operasi pasar di tingkat distributor, agar harga beras medium di pasaran dapat turun karena pedagang menjual beras medium Bulog kepada konsumen sebesar Rp 9.350 per kilogram dan harga itu dibawah HET beras sebesar Rp9.450 per kilogram," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement