Kamis 11 Jan 2018 08:14 WIB

Saudi Aramco Cari Pinjaman Murah Sebelum IPO

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Logo perusahaan minyak Saudi Aramco.
Foto: ngoilgasmena.com
Logo perusahaan minyak Saudi Aramco.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Saudi Aramco tengah mencari pinjaman murah dari perbankan sebelum menawarkan saham perdana (IPO) di akhir 2018 ini. Beberapa sumber yang dilansir Reuters, Rabu (10/1) menyampaikan, Citigroup (Citi), Standard Chartered dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation menjadi penasihat transaksi Aramco.

Dibantu Lembaga Pemeringkat Kredit dan Perbankan (ECA), Aramco bisa mendapat pinjaman antara lima miliar dolar AS hingga enam miliar dolar AS dengan bunga kurang dari satu persen setahun.

Pinjaman ini bertujuan meningkatkan laporan keuangan Aramco sebelum IPO. Sebab bila telah IPO, biayanya bisa lebih mahal karena Aramco sudah tak sepenuhnya BUMN dan tak lagi dapat akses pinjaman murah dari pemerintah negara lain.

ECA menawarkan garansi pinjaman dan pembiayaan untuk membantu Aramco menekan potensi konflik politik mereka, mendorong penjualan, dan menekan biaya bisnis.

Citi menyarankan agar pinjaman Aramco dijamin ECA Inggris dan AS. Standard Chartered menyarankan pinjaman dari penghimpunan dana yang dilakukan ECA di Eropa. Sementara Sumitomo Mitsui Banking Corporation menyarankan agar transaksi ini dijamin ECA Asia. Mandat Aramco ini sendiri akan berakhir pada 2018.

Citi dan Standard Chartered menolak berkomentar soal ini. Sementara Aramco dan Sumitomo Mitsui tidak merespons.

Menutur sumber tersebut, sulit untuk memenuhi kebutuhan Aramco secara presisi. Sebab Aramco punya rencana belanja yang ekstensif dan pinjaman yang diberikan adalah untuk realisask kontrak baru maupun lama.

Sejauh ini, Aramco sudah mendapat pinjaman dua miliar dolar AS yang dijamin Lembaga Pembiayaan Ekspor Inggis (UKEF). Citi akan memimpin lembaga keuangan lainnya dalam transaksi ini.

Citi tengah mencari cara agar ECA Jepang dan Korea Selatan juga dapat bergabung sehingga akan ada pinjaman tambahan dua miliar dolar AS. Pinjaman dengan garansi ECA biasanya bertenor 10 tahun dengan bunga murah. Langkah Aramco ini mengindikasikan kesiapan menjelang IPO.

Saudi Aramco kabarnya telah mengundang bank-bank besar untuk menawarkan kerja sama persiapan melantai di bursa internasional. Di antara yang diundang termasuk Citi dan Goldman Sachs.

IPO Aramco merupakan bagian dari Visi 2030. IPO yang akan dilakukan pada akhir 2018 ini merupakan program ambisius Saudi untuk mendiversifikasi ekonomi selain minyak.

Pemerintah Saudi yakin prosesnya juga masih di jalur yang tepat. IPO lima persen kepemilikan Aramco senilai 100 miliar dolar AS akan jadi IPO terbesar dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement